Peminggiran Kaum Minoritas di Indonesia
Sava Vania Lukita Ibrachim - 6092201036
BAB I
PENDAHULUAN
Rasisme dan diskriminasi merupakan permasalahan yang sering dihadapi oleh dunia kita saat ini, termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh masyarakat Indonesia yang sangatlah beragam. Berdasarkan sensus BPS yang dilaksanakan pada tahun 2010, Indonesia sendiri memiliki 1.340 suku bangsa yang berbeda, dengan suku Jawa menduduki populasi terbanyak, yaitu 41% dari keseluruhan total populasi masyarakat di Indonesia. Perbedaan suku bangsa yang ada juga menimbulkan perbedaan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap suku.
Keberagaman-keberagaman tersebut bisa menciptakan suatu keindahan dan menjadi kekhasan bagi bangsa Indonesia. Namun, di lain sisi dengan begitu banyaknya keberagaman yang ada justru dapat menimbulkan suatu konflik atau pun suatu permasalahan baru dalam bangsa dan negara. Permasalahan tersebut mencakup rasisme dan peminggiran terhadap suatu kelompok tertentu. Tidak jarang kita menemukan suatu kelompok masyarakat yang diasingkan maupun dipojokkan oleh kelompok masyarakat lainnya. Hal ini bisa memicu terjadinya disintegrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu contoh kasus yang banyak terjadi di Indonesia adalah peminggiran terhadap kaum minoritas. Masih dapat kita temui masyarakat Indonesia yang sering merasa bahwa sukunya yang terbaik. Hal ini memicu terjadinya perendahan suatu suku yang berakhir pada peminggiran suku tersebut. Salah satu kasus yang paling sering kita temui adalah peminggiran atau pun rasisme yang dilakukan terhadap orang-orang Papua. Masyarakat Papua tidak hanya merasakan rasisme dari sesama masyarakat Indonesia, tetapi mereka juga terkadang mengalaminya melalui orang-orang penting dan berpengaruh, seperti anggota pemerintahan serta politikus.
Tantangan besar dalam kasus rasisme ini adalah kurangnya kesadaran akan arti dari kata diferensiasi sosial. Orang-orang masih tidak menyadari bahwa perbedaan suku yang ada di Indonesia ini tidak membuat suatu suku lebih unggul atau hebat dari yang lainnya serta membuat mereka dapat berprilaku seenaknya terhadap suku lain. Masih terdapat masyarakat Indonesia yang tidak menyadari bahwa kedudukan setiap suku yang ada adalah sama dan tidak memiliki tingkatannya tersendiri.