Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-PPM UNAND Gelar Sosialisasi Pembuatan Ekoenzim di Nagari Ujunggading

Diperbarui: 10 September 2022   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi ekoenzim (Sumber : dokumen pribadi)

Mahasiswa Unand lakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Andalas (KKN-PPM UNAND) di Nagari Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat yang berlangsung dari 25 Juli 2022 - 27 Agustus 2022. 

Sebanyak 25 orang mahasiswa di bawah bimbingan Dr. Khairani, SH., MH dapat melakukan berbagai program yang bertujuan untuk membantu program nagari sesuai dengan keilmuan mahasiswa masing – masing.

Selain membantu program nagari, mahasiswa juga melakukan pengabdian ke masyarakat, sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu dengan melakukan sosialisasi pembuatan ekoenzim kepada ibu - ibu pengajian di Pesantren Mu’alimin, Jorong Saroha, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat, Jum’at (12/09/22).

Acara sosialisasi ini dibuka dengan pembacaan ayat Suci Alqur’an, kemudian dilanjutkan dengan kajian tafsir bersama ustadz. Setelah kajian tafsir dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai sosialisasi ekoenzim yang berbahan dasar sampah dapur serta praktek pembuatan ekoenzim.

Kegiatan ini dilakukan dikarenakan masih banyak sampah di sekitar lingkungan rumah warga yang tidak diolah. Sampah dapur adalah salah satu contohnya. Sampah dapur seringkali  hanya dibuang atau dibakar. Padahal sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna. Salah satunya adalah dengan membuat ekoenzim.

Ekoenzim yang telah disaring (Sumber : dokumen pribadi)

Ekoenzim memiliki berbagai manfaat, mulai dari pembersih lantai, penyubur tanaman, penangkal serangga, pembersih badan dan rambut, penurun suhu radioator mobil, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Pembuatan ekoenzim ini sangat mudah dan murah karena menggunakan bahan dan alat yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Adapun alat yang digunakan untuk pembuatan ekoenzim terdiri dari timbangan, pisau, botol plastik. Bahan yang digunakan yaitu sampah dapur (kulit buah, biji buah, sisa sayur), gula (gula merah, gula aren, molase) dan air dengan perbandingan 3:1:10.

Untuk pembuatan ekoenzim diawali dengan memasukkan air ke dalam botol plastik sesuai dengan takaran, sampah dapur dan gula (gula merah/gula aren) dicincang halus, kemudian untuk jumlah takaran masing – masing bahan yaitu sampah organik : gula : air = 3: 10 : 1. Selanjutnya masukkan gula yang telah dicincang halus ke dalam botol yang telah diisi air dan dikocok. Setelah gula larut, masukkan sampah organik yang telah dicincang dan ditutup rapat menggunakan tutup botol.

Selama seminggu pertama, tutup botol plastik harus dibuka selama 5 detik setiap hari untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi supaya botol tidak meledak. Pembuatan ekoenzim berlangsung selama 3 bulan dan ditandai dengan aroma asam dan segar yang kuat serta berwarna kecoklatan.  Sebelum digunakan, ekoenzim harus disaring terlebih dahulu untuk memisahkan cairan dengan ampas kasarnya. Setelah itu, ekoenzim siap digunakan sesuai keperluan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline