Seperti tulisan kita minggu lalu, yang berjudul Sistim Voting Indonesia Idol, kualitas atau popularitas? ternyata cukup menarik untuk diaplikasikan kepada para peserta Indonesia Idol kali ini. Beberapa dari peserta sudah berpengalaman dalam cover lagudi Youtube, bahkan video mereka sudah ditonton 3 jutaan orang sebelum join Indonesia Idol ini. Artinya mereka sudah populer terlebih dahulu sebelum ikut ajang prestasi ini.
Nah, walaupun teknik dan kualitas suara pada waktu itu belum terlatih dengan bagus seperti ajang kompetisi saat ini, namun mereka sudah terlebih dahulu menjadi bintang, orang-orang yang kenal padanya sudah banyak. Oleh karena itu tidaklah kita merasa heran, peserta yang sejak awal diprediksi oleh para juri mesti bertahan agak lama, namun mereka harus pulang dengan secepatnya, misalnya Kevin dan Chandra. Khusus untuk Kevin yang hampir semua juri tidak bisa menutupi rasa kecewa dan merasa terpukul dan tak menyangkanya. Sedangkan peserta yang bernama Glenn yang malam ini pulang sudah tidak heran lagi bagi para juri dan penonton, karena berkali-kali memang ianya berada diurutan yang paling bawah dan nampaknya ia sudah siap juga jika diminta pulang.
Peserta yang bernama Maria misalnya yang berturut-turut mendapat standing ovation dari ke lima orang juri karena diakui oleh para juri bahwa suaranya sangat keren dan teknik vokalnya bagus. namun menurut salah seorang juri, ianya masih belum kelihatan bintangnya (starnya). Nah jikalau teknik vokal dan suaranya bisa diartikan dengan kualiatas , maka star nya itu bisa kita sebut sebagai popularitasnya. Mungkin Maria mesti memakai media sosial dengan sangat bijak dan seluas-luasnya ditambah dengan para pendukungnya yang giat mempromosikan dia kepada orang banyak.
Jikalau penyanyi lain misalnya Ghea dan Jodie , Ayu mereka sudah ada popularistas sendiri yakni media sosial mereka. Ghea yang penya ciri khas ditambah dia pernah ikutan ajang-ajang kompetisi TV yang lain serta penampilan awalnya yang sudah sempat menjadi perhatian para juri sangat menguntungkan sekali baginya, walaupun kadang-kadang lagunya mendapat sedikit kritikan para juri, namun tetap saja votingnya tidak kalah. Ciri khasnya ia memakali kaca mata di kepala, namun kemarin nampaknya ia mulai menanggalkan kaca-matanya, mungkin penggemarnya lupa mengirimkan kepadanya yang baru. Demikian juga Jodie yang sebelumnya sudah mengcover banyak lagu, ditambah ia makin populer tatkala ia kelihatan lugu dalam audisi membuat dia sangat diperhatikan banyak orang yang kemudian menjadi pendukungnya.
Walaupun satu dua kali dia sempat mendapat berbagai kritikan dari para pemirsa namun perjuangannya tidak goyah , membuat dia tetap saja populer, bahkan malam ini tampil dengan sangat bagus sekali dan mendapat pujian dari para Juri bahwa ia sudah ada kemajuan. Nah kalau Ayu itu dia memiliki ciri khas, power suaranya luar biasa dan kelincahannya tidak diragukan, kemungkinan karena memang dari sononya , ia multi talenta, banyak alat musik yang dikuasainya. Cuma ada satu hal, ia mesti dibarengi popularitas juga. Sementara itu dua peserta lainnya Marion dan satu-satunya yang pria Abdul masih tersisa, mereka berdua memiliki kehebatan tersendiri. Marion yang sempat gempar berita hoaxnya menjadi menjadi keuntungan tersendiri baginya, selain ia memang bagus atau berkualitas, dan para hetternya juga secara tidak langsung mempopularitasnya. Abdul juga demikian, ia sudah berpengalaman dan bernyanyi sehingga kualitasnya sudah tidak masalah, namun popularitasnya mesti harus dikejar lagi, sehingga tidak kalah dalam jumlah voting.
Pesertanya saat ini sisa tujuh orang, mereka itu sama-sama bagusnya, sudah berlatihan sekian lama di karantina. Tentu mereka sudah memiliki kelebihannya masing-masing. Boleh dibilang kualitas masing-masing sudah terlihat, bila juri berhak prediksi tentu sudah tahu pula kira-kira siapa yang juara. Namun sistim penilaianya berupa voting, jadi dengan kata lain kembali lagi masyarakat yang menilai, dan ingat menilai saja tidak cukup, masyarakat menti mengadakan vote.
Jadi respon dari pemirsa itu menentukan. Selain itu kepopularitas atau pendukung juga menentukan. Itu sebabnya nampaknya kualitas bukan tujuannya nomer satu, walaupun nanti yang terpilih kira-kira mendekati itu. Jika anda memang memiliki penyanyi favorit, maka jangan hanya mendukung dengan mulut saja, tetapi vote dia. Atau mungkin anda tidak ada permintaan atau titipan secara khusus, maka biarlah anda berada pada posisi paling netral, votingnya karena kualitasnya bukan lagi karena Agama.
Mari, jika anda penggemar acara Idol ini, dan pengin agar blantika musik Indonesia benar-bnenar berbobot pada masa yang akan datang, maka anda tidak boleh asal saja menvote, tetapi mesti yang benar-benar berkualitas, dan ikuta serta mendukungnya supaya popularitas dengan demikian aura bintangnya secepatnya dapat diraih.
Saumiman Saud, San Francisco
Feb, 26 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H