Lihat ke Halaman Asli

Saumiman Saud

Pemerhati

Karena Masalah Korupsi, Jokowi, Ahok, Mereka Bernazar!

Diperbarui: 16 April 2016   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nazar, cover freefiftmaker"][/caption]Karena masalah Korupsi! Karena Jokowi! Karena Ahok! Mereka bernazar.

Belakangan memang kita banyak mendengar orang-orang suka sekali bernazar dengan berbagai tantangan yang bakal dilakukannya. Jikalau klub sepak bolanya menang misalnya mereka ramai-ramai gundulin kepala itu sudah biasa, nazar traktir makan ramai-ramai sudah umum sekali.

Apa itu nazar? Nazar hanya sah apabila ia diucapkan dengan lisan. Hal ini menjadi kaedah am dalam hukum dan amalan.

Nah yang tidak umum itu misalnya:

1.    Amin Rais bernazar akan berjalan dari Jogjakarta ke Jakarta jikalau Jokowi menang dalam Pemilihan Presiden, namun beliau inkonsistensi, tidak pernah terlaksana hingga hari ini. Kalau berjalan dari rumah ke pasar barang kali ada, cuma media tidak sempat memantaunya atau kalau naik Bus , Kereta Api tau Pesawat, kita tidak tahu lagi.

2.    Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat bernazar mau gantung diri di Monas kalau ketahuan korupsi Rp 1 saja. Namun sampai detik ini orangnya pun sudah dipenjara, belum kunjung terlaksana. Namun barangkali para supporter harus sabar, karena barangkali habis beliau keluar dari penjara baru melakukannya, tungggu saja.

3.    Ahmad Dhani pernah “bernazar”? akan potong ayam eh salah potong burung bila Jokowi menang Pilpres, namun Ahmad Dhani juga inkonsisten, ia tidak melakukannya. Walaupun Ahmad Dhani telah mengklarifikasikan bahwa twitternya di capture oleh orang yang tidak bertanggung jawab, namun supporternya tidak mau tahu, hingga hari ini masih saja membicarakannya. Namun supporter Ahmad Dhani tidak perlu kecewa, karena dalam pertemuan para artis pelawak di Istana beberapa waktu lalu, Dedi Yuliardi Ashadi yang sekarang bernama Dorce Gamalama dengan seloro berkata jangan kecewa karena beberapa tahun lalu ia telah memotongnya mewakili Ahmad Dhani

4.    Habiburokhman dari Partai Gerindra berkata bahwa KTP yang dikumpul Ahok tidak sanggup memenuhi syarat agar Ahok masuk calon Gubernur secara Independent, dia akan terjun dari Monas kalau Ahok teman Ahok berhasil. Hari ini Teman Ahok telah mengumpulkan KTP melebihi batas minimum, namun tidak kelihatan si Habib ada indikasi mau terjun dari Monas, padahal lampu-lampu di Monas semua telah diganti LED dan sudah pula dipasang lampu sorotnya.

5.    Haji Lulung bernazar mau iris kupingnya jikalau Ahok menuntut BPK, lalu Ahok bertanya pada Lulung mau iris satu atau dua kupingnya? Tapi rasanya karena rasa belas kasihan Ahok sudah pasti Lulung bebas, karena Ahok tidak perlu gegabah menuntut BPK, namun oknum BPK yang telah membuka “bobroknya” sendiri. Oknum ketua ada banyak uang di Panama Papers yang pengakuannya belum dilaporkan hingga hari ini, jadi peningkatan hartanya 800%, lalu ada salah satu oknum yang ngaku auditornya memvideokan dirinya mengancam-ngancam Ahok.

“Janganlah kalian bernazar; sesungguhnya ia tidak bisa mempengaruhi takdir; ia hanya dilakukan oleh orang yang bakhil” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Bernazarlah akan hal-hal positif, jangan bernazar yang hendak mencelakakan orang lain. Namun bila seseorang bernazar maka Bilangan 30 : 2 — “ Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya."  Jangan pernah main-main dengan nazar sebab nazar harus ditepati; jika sudah bernazar, apa yang kita nazarkan itu akan dituntut oleh TUHAN. (SM)

         




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline