Lihat ke Halaman Asli

Saumiman Saud

Pemerhati

Serba-Serbi Buang Angin (Kentut)

Diperbarui: 4 September 2015   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buang Angin (Kentut) Berbicara tentang kentut tentu tidak asing bagi kita, tidak tabu pula bagi kita, mau bilang jorok juga ngak kan ya. Menariknya kentut ini tidak dapat ditahan, ada yang bersuara ada yang sunyi-senyap, ada yang bau ada yang tidak. Repotnya bila dalam pertemuan kelas, kuliah, atau rapat, jikalau seseorang kentut acapkali ketahuan jikalau bersuara, namun jikalau kentutnya tidak bersuara agak aman sedikit, karena tidak ada yang tahu. Jikalau mau lebih aman lagi maka yang kentut itu pura-pura ikut-ikutan tutup hidungnya maka tidak ketahuan. Celakanya jikalau berada di dalam lift berdua, kali ini yang kentut tidak bisa sembunyi lagi.

Nampaknya benar kata pepatah, lain lubuk lain ikannya; jadi jikalau di Asia bila seseorang itu kentut di tempat umum maka dianggap tidak sopan, namun beda di Luar Negeri, juatru seseorang kentut itu tidak masalah, atau yang lebih sopan sedikit paling dia katakan sorry saja, yang dimasalahkan justru bunyi bersendawa, karena ini yang dianggap tidak sopan. JAdi jika seseorang hambis bersendawa harus ngomong maaf atau sorry.

Kentut itu muncul tatkala seseorang perutnya kurang sehat, istilah kita masuk angin, sehinga kadang kentutnya berkali-kali. Jikalau yang ini orang munkin memakluminya, karena dianggap lagi sakit. Orang yang baru operasi biasanya tidak boleh minum air, dan dokter memberikan waktu kepadanya untuk tidak minum air hingga ia kentut dua tiga kali; nah pada saat itulah baru ia boleh minum. Tentunya orang yang habis operasi begitu berharap agar boleh sesegera kentut.

Saya pernah melihat sebuah video inspirasi tenttang betapa pentingnya kentut itu. Seorang istri bersaksi tatkala dalam upacara funeral suaminya yang meninggal. Dia katakan biasanya orang-orang itu akan menceritakan kebaikan dari orang yang meninggal, tetapi malam ini ia akan menceritakan tentang keburukan atau kejelekan suaminya. Beliau katakan ada dua hal yang dia tidak suka dari suaminya yang tercinta, yakni ngorok dan kentut. Lalu dia katakan tatkala suaminya sakit dan koma, justru dua hal ini yang menentukan bahwa suaminya itu masih hidup. Setiap pagi jikalau ia bangun melihat suaminya tidur masih ngorok dan kadang kentut, maka artinya ia masih hidup. Namun saat ini tidak ada lagi ngorok dan tidak ada lagi kentut suaminya, karena ia sudah meninggal dunia.

Kentut membuktikan seseorang itu hidup, biasanya muncul mendadak. Oleh sebab itu jikalau memang terasa mengganggu yang lain ada baiknya anda tahan dan cari tempat aman. Seorang teman mengatakan ia tidak pernah kentut sembarangan, artinya kalau dia mau kentut ya pulang ke rumah dulu, Luar biasa sih cara menahannya. Orang Asia menuntut kesopanan dan kita yakin semua orang juga begitu. Jadi jikalau terasa hendak kentut maka menghindar lebih baik, namun kalau sudah terlanjur, maka harus mengaku dan segera minta maaf.

Saud. S ngakak.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline