Lihat ke Halaman Asli

Saumiman Saud

Pemerhati

Kesulitan vs Kesempatan

Diperbarui: 24 Agustus 2015   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada dua orang salesman sepatu yang dikirim perusahaannya menuju ke Afrika untuk memasarkan sepatu-sepatunya. Begitu tiba di sana, salesman A mengadakan survey dan mengirim berita kepada bosnya, katanya "Celaka, di sini masyarakat jarang yang memakai sepatu, kita bisa bangkrut, stop dulu, jangan dikirim sepatunya dahulu". Setelah survey, salesman B juga menghubungi bosnya, dia katakan "Syukur, puji Tuhan, masyarakat di sini jarang yang memakai sepatu, oleh sebab itu sepatu kita bakal laku keras, kirim segera sepatunya" Kedua salesman ini berada pada kondisi yang sama, namun respon mereka berbeda. Salesman A responnya negatif sedangkan salesman B responnya positif.

Sebelum masuk Kanaan, ada 12 pengintai di utus untuk menyelidiki, sepuluh orang kembali denggan nada negatif namun ada dua orang Yosua dan Kaleb kembali dengan nada optimis.Cara kita memandang persoalan juga demikian, sering kali kita terjebak memandang persoalan itu dengan kaca mata minus, maka hasilnya kesulitan, coba kita belajar memandang dengan kaca mata plus sehingga hasil kesempatan. "Orang yang pesimis akan memandang kemungkinan sebagai suatu kesulitan, sedangkan orang yang optismis memandang kesulitan sebagai suatu kesempatan.

Jika hari ini anda yang berhak mengambil keputusan untuk melihat keadaan itu dengan positip, mengapa kita harus memilih cara yang negatif? Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka . Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkotbah 3 : 11)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline