Lihat ke Halaman Asli

Rutinitas Baru Sambil Menunggu Lumpur Bilang Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

- tentang rutinitas baru aktivis lumpur porong

Aroma badanku ini tak ubahnya bubuk mesiu yang mendekam di tubuh peluru

setelah lelah mempersenjatai setiap jengkal dendam dengan sekotak teriak yang usang,

padahal aku lebih cinta lumpur

aku menggelutinya setiap hari sepenuh hasratku yang menyembur.

Dan nampaknya aku terjebak dalam rutinitas baru

jatuh cinta di pagi hari

saat buruh tani berteriak merdeka

dalam iringan lagu C.I.N.T.A,

patah hati di malam hari

saat kau menuntut mataku terjaga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline