oleh: La Ode Muhamad Sauf (Guru SMAN 7 Kendari)
I. PENDAHULUN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 7 Kendari pada prinsipnya mengacu pada Kurikulum 2013. Sampai saat ini berbagai upaya terus dilakukan untuk kepentingan pembelajaran, baik yang berkaitan dengan pembenahan dan pemenuhan sarana pembelajaran maupun perangkat kurikulum.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan mengajar guru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Tentu, upaya meningkatkan keberhasilan mengajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam profesi keguruan dan kependidikan.
Banyak usaha yang telah dilakukan, banyak pula keberhasilan yang telah dicapai, baik guru maupun siswa. Meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai itu belum sepenuhnya menjawab permasalahan-permasalahan pembelajaran di berbagai mata pelajaran. Mata pelajaran bahasa Indonesia misalnya, secara umum pelaksanaannya dapat dikatakan optimal.
Namun, apabila dicermati lebih lanjut ditemukan komponen-komponen pembelajaran bahasa Indonesia yang bermasalah. Masih banyak hal yang menuntut renungan, pemikiran, dan kerja keras untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran utamanya pembelajaran bahasa Indonesia.
Mata pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan di SMA merupakan mata pelajaran wajib dan memegang peranan penting. Mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran umum yang dipelajari sejak kelas X sampai kelas XII, baik program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), program Bahasa, maupun program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Selain itu, mata pelajaran bahasa Indonesia juga diujikan secara nasional yang menjadi salah satu indikator pemetaan kompetensi siswa secara nasional.
Kenyataan empiris dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Kendari menunjukkan bahwa pada komponen tertentu, seperti "memproduksi teks eksplanasi" masih dirasakan sebagai materi pembelajaran yang tidak menarik minat sebagian besar siswa. Pada komponen ini membutuhkan konsentrasi, kecermatan, dan kreativitas siswa. Sementara itu, dukungan orang tua untuk mengembangkan kreativitas siswa memahami materi pembelajaran di rumah melalui penyediaan sumber belajar (buku teks) masih kurang. Orang tua siswa pada umumnya adalah petani dan pedagang kecil yang kurang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan. Orang tua siswa cenderung memberikan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru atau diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Kenyataan inilah yang ditemukan di SMA Negeri 7 Kendari.
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di antaranya dilakukan dengan memperbaiki proses pembelajaran. Dalam perbaikan proses pembelajaran, peran guru sangat penting. Oleh karena itu, guru sepatutnya mencari strategi yang dapat membelajarkan siswa melalui proses pembelajaran yang dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan pada akhirnya prestasi belajar yang diharapkan dapat lebih ditingkatkan.
Terkait dengan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya, maka untuk membangkitkan gairah dan meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa sangat ditentukan oleh kreativitas dan ketepatan guru dalam memilih pendekatan dan metode pembelajaran. Khusus pembelajaran bahasa Indonesia pada kompetensi dasar kemampuan memproduksi teks eksplansi di SMA Negeri 7 Kendari, guru telah menyajikannya dengan menggunakan beberapa metode pembelajaran, namun kenyataannya siswa masih kurang bergairah, khususnya siswa kelas XI MIA1. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang belum optimal.