Bisa sana mereka berpikir virus ini terlalu politis
Virus yang terlalu tinggi
terlalu elit untuk menjangkau mereka yang merasa bukan siapa-siapa
Mungkin itu juga yang membuat mereka berpikir virus ini tak akan menjangkau tubuh mereka
Wajar kalau kemudian mereka tak khawatir
Karena barangkali himbauan pemerintah pun dipahami sebagai himbauan politis
Tapi mungkin saja mereka juga berpikir virus ini adalah virus impor
Virus dari luar negeri
Virus dari negeri maju
Sebagaimana kesan bahwa sesuatu yang dari luar negeri itu mahal dan cuma orang tertentu yang bisa menyentuhnya
Mungkin masalahnya adalah soal bagaimana mensosialisasikan dan memasyarakatkan virus ini
Bahwa ini adalah virus yang sebenar-benar virus
Virus yang bukan cuma ada di dalam komputer atau smartphone
Yang bukan cuma cerita fiktif yang ada di film-film seperti Resident Evil
Atau mungkin... karena virus ini tak kelihatan
Lantaran yang tak kelihatan memang sulit dipercaya
Seperti hantu atau malaikat
Kalaupun banyak yang mengatakan percaya, mungkin saja itu cuma kepercayaan buta
Sebagaimana kepercayaan kita pada agama yang dianut, tapi tidak mengimplementasikan ajarannya dengan baik
Begitu juga kepercayaan pada virus ini, yang dipercaya keberadaannya tapi sebagian orang tidak berusaha untuk menghindarinya atau mencegah penyebarannya
Kita memang bukan bangsa yang maju sebagaimana orang Barat di sana yang serius menyikapi sesuatu
Kita terlalu santuy
Mau itu virus kek, atau badai kek, pokoknya santuy
Kita percaya Tuhan pasti melindungi kita
Seandainya di depan kita ada jurang, dan walaupun dengan sengaja kita jatuhkan diri kita ke jurang itu, dengan modal percaya pada perlindungan Tuhan, everything's gonna be alright, ya kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H