Lihat ke Halaman Asli

Trik-trik Kotor di Kantor

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpikir bahwa satu-satunya yang harus anda lakukan di kantor adalah bekerja sebaik-baiknya adalah naif. Setiap perusahaan terdapat orang-orang yang tidak akan berhenti memuluskan jalan untuk agenda pribadinya. Tidak peduli atau menyembunyikan diri di balik anda hanya membuat anda menjadi sasaran empuk para politisi kantor ini.

Mike Phipps dan Colin Gautrey mengidentifikasi trik yang paling umum yang biasa dipakai para politis ini. Mengetahui dan mengungkap modus yang dipakai dapat mengurangi potensi bahayanya. Apa saja ?

1.    Ditunjuk sebagai nahkoda kapal bocor

"Anda adalah orang terbaik yang kami punya untuk menyelamatkan kapal ini, nyawa kami ada di tangan anda. Selamatkan kami semua"
Mereka berkata seraya memakai pelampung dan siap-siap menurunkan sekoci.

Apa yang bisa anda lakukan?


Identifikasi diri, ukur kemampuan dan pahami situasi. Ada perbedaan antara kapal bocor dan kapal tenggelam - mana yang bisa diselamatkan dan mana yang sangat mustahil untuk dilakukan. Jika keadaan tidak mengenakkan bagi anda, buat keputusan yang hasil akhirnya paling bisa anda terima dari analisa anda.

Cari tahu siapa teman dan siapa lawan. Dalam temanpun bedakan antara siapa yang hanya penggembira dan siapa yang bisa diandalkan.

2.    Si Pencuri Ide

"Ide yang sangat bagus! Namun saya ragu bisa berhasil. Saya pernah menawarkan ide serupa ke top management jauh sebelum kamu ada, tapi ditolak karena berbagai pertimbangan"


anda sebagai penggagas ide langsung lemes dan segera melupakan ide cemerlang ini -namun seminggu kemudian, si politisi ini mempresentasikan ide yang sama ke top management dan mendapat kredit untuk itu

Apa yang bisa anda lakukan?
Jual bungkus jangan produk. Jangan terperangkap kepada teknis atau inti ide jika anda belum paham bagaimana kelakuan/attitude si penerima ide ini. Ada kalanya ide bila di-share akan menjadi lebih sempurna, namun tak jarang ide anda tercuri dan anda siap gigit jari

3.    Petunjuk yang ngambang / Penyindir sarkas

"Nanti kamu kerjakan ini ya...ga mungkin kamu ga paham bagaimana melakukannya. Kalau saking begonya kamu ga tau - kamu bisa nanya ke saya"

Pada kenyataannya instruksi yang diberikan masih abstrak, tidak jelas, atau ,mengambang. Anda takut menanyakan kejelasannya karena malu dianggap bego.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline