Lihat ke Halaman Asli

Satwika Wisanggeni Pramono

Pelajar Kolese Kanisius

Rokok dan Bahayanya pada Anak-Anak

Diperbarui: 29 April 2024   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Merokok bukan hanya kebiasaan berbahaya yang berdampak pada perokoknya, tetapi juga orang di sekitarnya, terutama anak-anak.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa hampir 9 dari 10 perokok mulai merokok sebelum usia 18 tahun, dan hampir semuanya mulai merokok pada usia 26 tahun. Tren yang mengkhawatirkan ini menyoroti perlunya orang tua, wali, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mengambil langkah-langkah dalam mencegah anak-anak mulai merokok.

Anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan akut seperti pneumonia dan bronkitis, serta penyakit telinga. Pada tingkat sedang, timbul gejala asma, gangguan pernafasan yang lebih sering dan lebih parah, serta perkembangan paru-paru yang melambat.

Perokok pasif juga dapat memicu serangan asma pada anak-anak, yang dapat mengancam nyawa. Selain itu, anak-anak yang orang tuanya merokok di sekitar mereka lebih mungkin terkena infeksi telinga dan cairan di telinga mereka lebih sering, sehingga memerlukan lebih banyak pembedahan untuk memasang tabung drainase telinga.

Paparan nikotin dapat menimbulkan dampak jangka panjang terhadap perkembangan otak remaja, dan merokok dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menurunkan stamina pada anak-anak dan remaja, sehingga mempengaruhi performa olahraga dan aktivitas fisik lainnya.

Kecanduan nikotin sangat kuat dan muncul dengan cepat. Oleh karena itu, lebih mudah untuk menghindari merokok sejak awal daripada berhenti di kemudian hari.

Penting untuk mencegah anak-anak mulai merokok. Orang tua dan wali harus menjelaskan kepada anak-anak mereka mengapa mereka harus menghindari merokok dan melindungi mereka dari paparan asap rokok. CDC menawarkan brosur gratis untuk membantu orang tua melindungi anak-anak mereka dari bahaya merokok.

Selain itu, penegakan larangan dan peraturan merokok di lokasi tertentu, peningkatan pajak produk tembakau, serta pendidikan dan perubahan perilaku semuanya efektif dalam mengurangi angka merokok dan meningkatkan kesadaran tentang konsekuensi merokok.

Bahaya merokok bagi anak-anak sangatlah nyata dan luas jangkauannya. Penting bagi orang tua, wali, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mencegah anak-anak mulai merokok dan melindungi mereka dari paparan asap rokok.

Dengan mendukung lingkungan bebas rokok dan mendorong perilaku sehat, kita dapat mengurangi risiko penyakit akibat tembakau dan menjamin masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline