Lihat ke Halaman Asli

christian irawan

KEEP MOVING!

Dunia Usaha Vs Libur Nasional

Diperbarui: 26 Juni 2018   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Usaha VsLibur Nasional (.dreamstime.com)

Yesss.....libur lagi.... mungkin salah satu penyemangat dalam bekerja disamping gaji dan komisi adalah hal yang satu ini, namun bagaimanakah kaum usahawan mencermatinya. 

Disini kita atau saya membahas bukan pada bidang - bidang yang dimana pada saat momen liburan justru menjadi peak season dalam penjualan produk maupun jasa. Justru akan kita fokuskan pada bidang - bidang yang bilamana libur tiba merupakan suatu momok atau tren penurunan akan terjadi pada saat memasuki dan menjalani hari libur. 

Biasanya terjadi pada bidang contohnya seperti saya yang memfokuskan pada penyediaan barang dan jasa untuk perlengkapan kantor , atau untuk bidang lainnya seperti konstruksi, perbankan, ekspedisi, dan bidang yang tidak terkait dalam munculnya suatu demand yang tinggi karena masa liburan.

Hal biasa yang terjadi di Indonesia adalah turunnya semangat dan perasaan tanggung karena mau libur panjang. Dan berimplikasi pada rendahnya produktivitas dari setiap karyawan, karena semua serba nanggung, mau mengerjakan project ini...... ahhh customernya juga 3 hari lagi libur.. ahhh.. nanti terkendala masalah pembayaran lagi kalau dikerjakan sebelum libur.. mending sesudah libur aja deh.. supaya fresh.. dan lain sebagainya.

Nah inilah tantangannya, pada sebagian perusahaan modern momen ini sudah terjadwal, malah saya melihat momen menjelang libur dijadikan momen pertumpahan keringat yang lebih deras. Dengan melipatgandakan produktivitas dengan iming - iming bahwa liburan akan menyelesaikan penat, sehingga memaksa karyawan untuk bekerja double kapasitas. Namun.. rasa tanggung akan liburan lagi - lagi menjadikan alasan untuk mengendurkan aktivitas. 

Baiknya pemerintah lebih bijaksana dengan memberikan masa libur yang terjadwal, memang tahun ini merupakan libur lebaran terlama, kalau dihitung - hitung menggunakan kalender itu hanya efektif 14 hari kerja saja, ini untuk bulan Juni 2018, dikarenakan ada libur 1 Juni, Lebaran, ditambah dengan libur Pilkada. Atau malah ada beberapa yang lebih sedikit lagi masa kerjanya bila mulai masuk kerja tanggal 25 Juni 2018.

Dan Cost terbesar untuk perusahaan terjadi pada bulan Juni 2018, yang dimana juga terjadi pemasukan berkurang, tetapi pengeluaran bertambah Namun perlu di apresiasi dengan adanya liburan ini, sesudah masuk bekerja kembali, menjadi lebih bersemangat, lebih antusias kembali dalam menjalani pekerjaan sehari - hari, sepertinya mau menebus liburan - liburan dengan bekerja lebih ekstra.

Jadi dari segi dunia usaha, liburan panjang memang harus sangat disiasati dengan baik, baik itu mengatur perencanaan cashflow perusahaan, produksi, ataupun delivery, nantinya saya akan merencanakan dengan matang sekali untuk liburan 2019, mungkin perencanaan 1 tahun ya...di ibaratkan persiapan 1 Tahun untuk menghadapi liburan 1 Bulan, jika para pembaca memiliki ide - ide untuk mensiasati turunnya produktivitas silahkan share saja di komentar...

Intinya sih... Liburan terlalu lama akan sangat mempengaruhi produktivitas dalam bekerja, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah dan sekali lagi persiapan merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan.  

Ohh yaaa.. kalau mau berdiskusi tentang seputar bisnis ada yang tau engga ya dimana ... hehehe....

Sponsor again ya ...cari furniture kantor ke satukantor aja .....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline