Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Komunitas Sa7an

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1431758792475647451

[caption id="attachment_417868" align="aligncenter" width="300" caption="dok. pri"][/caption]

Komunitas Satujuan (Sa7aN) adalah komunitas yang mengangkat silaturrahmi sebagai tonggak utama dalam berbagai kreatifitas seni dan budaya yang diharapkan mampunmerekat berbagai disiplin seni yang InsyaAllah jujur, berani, dan istiqamah dalam upaya memcapai pembaharuan dan pencerahan. Upaya ini dilakukan dengan tetap melestarikan serta memanfaatkan kekuatan kearifan local.
Lahirnya komunitas ini diprakarsai oleh satu orang pemerhati seni John Rizal dan tig orang seniman (Al Kawi, Armen Aqick, John Dhevillhe) yang kemudian diperkuat oleh Mursal Tanjung. Komunitas Satujuan hadir dan diilhami dari pemikiran bahwa sebuah kedinamisan dalam seni budaya adalah suatu keniscayaan, disamping mencermati kondisi seni budaya tradisional yang dewasa ini cenderung terabaikan. Oleh sebab itu Komunitas Satujuan ada sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap bangsa yang dikenal berbudaya ini.

Kami dari Komunitas Satujuan sangat menyadari kalau dalam perjalanannya nanti akan jauh dari kesempurnaann, karena kesempurnaan hanyalah milik Sang Maha Pencipta . Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati kami membuka diri kepada pihak-pihak yang mau bekerjasama dalam rangka melestarikan dan mewariskan seni budaya tradisional kepada generasi selanjutnya, dan juga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan komunitas ini khususnya dan seni budaya tradisional umumnya di masa mendatang.

VISI
Jalin silaturrahmi dengan seni untuk membangun negeri.

MISI
1. Membangkitkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap seni dan budaya Minangkabau.
2. Mengkolaborasi kesenian tradisi dalam bentuk pertunjukan kekinian.
3. Menjalin kerjasama dengan seluruh seniman dan budayawan baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.
4. Mendorong pelaku seni mencintai pekerjaannya sehingga menjadi sebuah profesi .
5. Menginfertarisir seni budaya Minangkabau.
6. Mendirikan sebuah usaha sehingga bisa menampung kreativitas dari para pelaku seni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline