Lihat ke Halaman Asli

Ericknomic, Jalan Kerakyatan Erick Thohir Ubah Wajah BUMN

Diperbarui: 13 Februari 2023   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto/IG Erick Thohir

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini benar-benar menjadi perusahaan negara yang sehat serta produktif. Sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan rakyat.

Ya, penggalan informasi ini kerap muncul di linimasa media digital maupun media mainstream. Namun ternyata, hal ini bukan sekadar informasi belaka melainkan sebuah fakta yang seyogyanya patut dibanggakan karena BUMN kini telah menjadi kebanggan Indonesia.

Kebanggaan ini muncul karena BUMN era Menteri Erick Thohir berhasil bertransformasi. Dari perusahaan pesakitan yang tukang ngutang  menjadi penghasil laba yang patut dicatat dalam kenangan manis sejarah perjalanan negeri.

Tansformasi BUMN membuahkan hasil yang nyata. Peningkatan laba dari Rp13 triliun pada tahun 2020, menjadi Rp124,7 triliun pada tahun 2021. Dan sekarang meningkat lagi keuntungan BUMN mencapai Rp304 triliun pada tahun 2022. Artinya ada peningkatan sekira 700 persen dari tahun 2020.

Sebagai pemegang komando di BUMN, Erick Thohir melakukan efisiensi dengan merampingkan badan usaha dari semula 108 menjadi 41 BUMN sejak 2021.

Terdapat 74 anak dan cucu perusahaan BUMN yang ditutup oleh Kementerian BUMN. Selain itu, tranformasi dilakukan dengan memperbaiki manajemen BUMN serta mencetak blue print untuk 25 tahun ke depan. Ini akan menjadi pondasi yang dibangun Erick Thohir untuk Indonesia kini dan yang akan datang.

"Leadership tanpa system, jadi absolut korup. Hanya ada sistem tanpa ada kepemimpinan, hanya akan jadi bacaan saja," begitu kata Erick menanggapi kesuksesan transformasi dan bersih-bersih BUMN belum lama ini.

Sistem dan kepemimpinan yang kuat dan positif inilah yang banyak disebut sebagai Ericknomic. Dia menjadi jalan kerakyatan mengelola BUMN sebagai perusahaan yang sehat serta produktif.

Dia juga acap menekankan pentingnya kolaborasi serta karakter positif yang kuat. Sebab di dunia profesional dan birokrasi, kesuksesan tidak ditentukan IPK yang kerapkali hanya dianggap angka-angka saat kita selesai kuliah.

Semboyan Amanah, Kompetensi, Humanis, Loyalitas, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK) benar-benar menjadi nilai yang diwujudnyatakan dalam keseharian jajaran BUMN. Ini bisa berjalan baik karena Erick tak pernah melakukan hal-hal kontraproduktif dengan hukum dan sosial masyarakat. Sehingga dia terlepas dari sandera kepentingan maupun politik transaksional.

Sejatinya, BUMN hadir sebagai penguat ekonomi rakyat. Kehadirannya itu juga diwujudnyatakan dengan program-program yang menyentuh kepentingan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline