Lihat ke Halaman Asli

Cerita Masa SMP "Belajar Bersungguh-sungguh"

Diperbarui: 11 November 2021   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hari Senin yang sangat suram. Setelah selesai melaksanakan upacara bendera,semua menuju kelasnya masing-masing untuk belajar di kelasnya. Hari ini ada dua mata pelajaran yakni, matematika dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran yang pertama adalah matematika, Ibu guru menyuruh untuk mengerjakan halaman 12 sampai halaman 15. Suasana di dalam kelas Nampak hening ketika para siswa sedang mengerjakan soal yang di berikan oleh ibu guru. 

Setelah selesai, kemudian ibu guru berpesan kepada murid-muridnya untuk mempelajari materi trigonometri dan aritmatika dengan soal cerita karena sewaktu-waktu akan diadakan tes dadakan. Setelah selesai melaksanakan proses belajar di sekolah, semua siswa kemudian pulang kerumahnya masing-masing. Yanto, Adi, dan Satriyo pulang bersama, mereka bertiga berjalan kaki karena memang jarak sekolah kerumah mereka tidak terlalu jauh, “Setelah makan siang nanti kita bermain bersama ya?. Dirumahku ada gitar baru yang dibelikan ayahku dari Malang.” Pinta Yanto kepada kedua temannya. 

“Gas.” Ucap Adi dengan penuh kegembiraan. “Gimana, Satriyo, Kamu bisa ikut kan?.” “Aku tidak bisa ikut. Aku mau belajar saja, karena tadi kan ibu guru berpesan untuk belajar untuk persiapan karena aka nada tes dadakan.” Sanjang Satriyo dengan polosnya. Sesampainya dirumahnya, Satriyo langsung ganti baju, makan siang, kemudian tidur siang agar malamnya dia bisa belajar dengan tenang dan bisa konsentrasi. Sesekali Satriyo bertanya kepada ayahnya jika ada yang kurang paham dengan materi matematika yang ada di buku. 

Sedangkan Yanto dan Adi asyik bermain gitar dirumah Yanto hingga larut sehingga mereka tidak sempat mempelajari materi. Keesokan harinya mereka berangkat bersama, sesampai dikelas ternyata memang ada tes dadakan. Yanto dan Adi merasa kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh ibu uru dan akhirnya mereka mendapat nilai jelek sehingga mereka harus remidi atau mengulang sehingga mengerjakan tes susulan. Lain halnya dengan Satriyo, ia mendapat nilai kedua dari yang terbaik di antara teman satu kelasnya karena sudah belajar dengan sungguh-sungguh sesuai nasihat gurunya.

Nama: Satriyo siswo u

NIM: 2240021020

Prodi: Analis Kesehatan

Universitas: UNUSA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline