Lihat ke Halaman Asli

Tak Kapok Salah Pilih Pemimpin

Diperbarui: 8 Maret 2017   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kita sudah  kita berkali-kali melaksanakan pemilu: Kita sudah sering milih anggota DPRD, DPR, bupati, walikota, gubernur dan presiden. Setelah pilihan kita jadi pemimpin, kadang kita kecewa karena kepemimpinannya tidak sesuai harapan. Saat kita milih dia, kita membayangkan dia akan jadi pemimpin yang hebat. Tapi kenyataan tak seindah mimpi.

Bukan salah orang yang kita pilih dong kalo kejadiannya macam itu. Salah diri kita sendirilah yang berarti tak mampu pilih orang yang tepat. Kesalahan yang umum kita lakukan adalah kita mudah terkecoh dengan penampilan: wajah yang simpatik, tutur kata yang lembut, sopan, ramah, jujur, agamis, cerdas dan lain-lain. Kita sering salah pilih orang yang kalo nglamar kerja saja gak bakal diterima. Manajer SDM tak bakal ngrekrut orang macam itu soalnya yang dibutuhkan adalah orang yang bisa kerja. Cerdas cuma di atas kertas gak akan berguna. Pernah nglamar kerja kan? Orang yang nilai akademiknya bagus belum tentu diterima.

Kita harusnya nyonto pakar SDM macam manajer personalia, pilih pemimpin harusnya yang bisa kerja. Orang cerdas tu banyak, orang jujur banyak, orang alim banyak, Yang bisa action?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline