Lihat ke Halaman Asli

Satrio Yudho

Akademisi

Edukasi Energi Sarat Teknologi untuk Anak Negeri

Diperbarui: 15 Juli 2024   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Asli Pelaksanaan PkM/dokpri

Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah, dan tentu saja pemanfaatan sumberdaya alam tersebut menjadi lebih bernilai bagi kehidupan yang lebih baik lagi apabila setiap insan bangsa Indonesia memiliki pengetahuan mengenai potensi energi yang dapat dihasilkan dari sumberdaya alam tersebut.
Sebagai negara dengan iklim Tropis, tentu saja paparan sinar matahari selalu dengan penuh menyinari Sebagian besar wilayah Indonesia, dan hal ini tidak boleh dilewatkan begitu saja terlebih lagi dalam rangka mendukung pengurangan emisi karbon serta meningkatkan pengayaan energi hijau.


Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh akademisi adalah melakukan Transfer Knowledge kepada Masyarakat, hal ini merupakan bagian dari Tiga Pilar penting dalam Pendidikan yang disebut dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Dengan demikian Tim Akademisi dari Institut Teknologi PLN melakukan kegiatan edukasi energi dengan Tajuk "Pelatihan Sistem Monitoring PLTS Sederhana Berbasis Cloud di SMA NEGERI 56 JAKARTA" di bulan Juli 2024. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk mengasah pengetahuan generasi muda bangsa agar peduli terhadap pengayaan energi yang bersih dari emisi.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau Solar Panel, saat ini terdengar sangat familiar di Masyarakat, kendati demikian, apakah cukup dengan mendengar berarti memahami proses apa yang terjadi di dalam teknologi tersebut?, Esensi utama dari sebuah kelistrikan adalah bagaimana Arus dan Tegangan bisa dihasilkan dari deretan atau rangkaian proses dalam sebuah system.
Beberapa hal penting yang perlu diketahui dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah:
1.Jenis dan Kapasitas Panel Surya, faktanya Panel Surya memiliki beberapa jenis atau tipe yang tentunya setiap jenis tersebut berujung pada karakteristik untuk penggunaan pada ruang lingkup yang berbeda, terdapat empat jenis Panel Surya yakni monocrystalline silicon, polycrystalline silicon, Thin Film Solar Cell, dan thin film triple junction photovoltaic.
2.Lokasi keberadaan pemasangan Sistem PLTS, penentuan lokasi untuk pemasangan panel surya harus dilakukan dengan cermat, keberadaan lokasi dan durasi paparan sinar matahari sangat menentukan produksi listrik. Oleh sebab itu, pemahaman dasar yang perlu diketahui adalah teknik pengukuran kekuatan paparan sinar matahari, kordinat sistem PLTS serta sudut kemiringan pemasangan panel surya.
3.Penyimpanan Energi di Baterai, salah satu komponen penting dari sistem PLTS adalah baterai, fungsinya adalah untuk menyimpan Energi yang telah dikonversi dari Panel Surya menjadi Listrik. Sudah lazim diketahui bahwa sistem PLTS sangat bergantung kepada kondisi paparan sinar matahari, apabila terjadi kondisi mendung atau gelap maka secara otomatik produksi listrik akan menurun, dan baterai menjaga pasokan listrik menjadi lebih tersedia disaat kondisi tersebut terjadi.
Sebagai Tambahan modernisasi, untuk mengetahui kondisi hasil produksi listrik seacara realtime penggunaan teknologi internet dan sensor atau lebih dikenal dengan Internet of Things digunakan untuk membaca arus dan tegangan dengan presisi, dengan demikian informasi yang dihasilkan akan lebih bisa digunakan untuk melihat dan memperkirakan produksi listrik dari sistem PLTS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline