[caption caption="Para Repcil MI mewawancarai para menteri kabinet kerja pemerintahan Pak Jokowi (Dokpri)"][/caption]
Sungguh tak terduga bagiku untuk terpilih menjadi Reporter Cilik Media Indonesia. Berawal dari guru di sekolahku meminta murid-murid kelas empat dan lima untuk membuat karangan tulisan tentang sosok pemimpin idaman yang dikenal, bisa: Ayah, Guru, Ketua RT, atau pemimpin lain yang dikenal. Dari kurang lebih 1500 artikel dari 150 Sekolah Dasar yang ada di Jabodetabek terpilihlah 55 anak yang akan mengikuti pelatihan Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia pada tanggal 3-5 September 2015.
Namun sayang dari 55 anak tersebut tidak semuanya bisa hadir mengikuti pelatihan, hanya 46 anak yang bisa ikut pelatihan. Selama mengikuti pelatihan tersebut para Repcil MI (Reporter Cilik Media Indonesia ) menginap di villa di Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah. Ini juga merupakan pengalaman pertamaku menginap sendirian tanpa keluarga yang menemaniku. Keberadaan teman-teman baru yang baru kukenal yang juga menjadi peserta pelatihan Repcil membuatku merasa tenang dan senang. Kami bisa belajar bersama pada malam hari tentang hal-hal yang kami pelajari tentang pelatihan.
Pelatihan ini juga menyeleksi kembali 3 anak untuk menjadi Reporter Cilik MI terbaik angkatan tahun 2015. Walaupun aku bukan manjadi yang terbaik , namun aku tetap marasa senang dan bangga karena bisa ikut pelatihan ini. Sungguh pengalaman yang berharga untukku. Rencananya setelah pelatihan para Repcil MI akan dihubungi untuk bertugas mewawancarai para Kabinet Kerja dan juga Presiden Jokowi. Selanjutnya para Repcil musti membuat artikel reportase wawancaranya tersebut yang nantinya akan dibuat menjadi buku. Buku kumpulan reportase tersebut akan dibagikan ke banyak sekolah dasar.
[caption caption="Pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia di Desa Wisata TMII. (Dokpri)"]
[/caption]
Kegiatan para Repcil MI sejak pelatihan hingga mewawancarai diliput oleh Media Indonesia, diterbitkan di Koran Media Indonesia dan juga televisi Metro TV. Aku membaca tentang temanku sesama Repcil yang mengejar mewawancarai menteri hingga ke Bunaken Sulawesi Selatan lalu aku juga mendapatkan oleh-oleh kaos Bunaken.
Bapak Arief Yahya adalah Menteri Pariwisata RI, menteri pertama bagiku untuk wawancara. Aku dan teman-teman mewawancarai beliau di kantornya di kantor Kementerian Pariwisata Jakarta tanggal 15 September 2015. Pak Arief Yahya baik, ia menjawab banyak pertanyaanku dan teman-teman Repcil yang diajukan padanya. Ternyata keluarga beliau tinggal di Bandung, namun begitu komunikasi dengan keluarga tetap lancar setiap harinya. Pak Yahya juga memberi pesan kepada anak Indonesia agar bisa menyeimbangkan waktu untuk belajar dan bermain. Jadi anak tidak boleh cuma belajar saja kerjanya, anak juga butuh banyak bermain. Anak Indonesia lebih bersemangat lagi untuk mencapai cita-cita.
[caption caption="Aku foto bersama Bapak Arief Yahya setelah mewawancarainya (Dokpri)"]
[/caption]
Pada tanggal 20 Oktober 2015 teman-teman Repcil MI juga berkesempatan mengunjungi Istana Negara guna mewawancarai Bapak Joko Widodo Presiden kita. Sayang sekali aku melewatkan kesempatan tersebut. Namun begitu aku berharap semoga suatu hari nanti bisa berjumpa dengan Pak Jokowi yang juga merupakan sosok pemimpin idamanku.
[caption caption="Para Repcil MI mewawancarai Pak Presiden Joko Widodo (Dok. Media Indonesia)"]
[/caption]
Pada tanggal 22 Oktober 2015 aku dan teman-teman Repcil MI bertugas mewawancarai Menteri Perindustrian Bapak Saleh Husin dan juga Menteri Koordianator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ibu Puan Maharani di kantor kementeriannya masing-masing. Pesan Pak Saleh Husin kepada anak Indonesia yang kuingat adalah anak Indonesia harus giat belajar agar kelak bisa membangun sektor Industri Indonesia bersaing dengan Negara maju.