Lihat ke Halaman Asli

Tak Perlu Khawatir Tidak Kebagian Rizki, Berbisnislah di Jalan Allah SWT!

Diperbarui: 10 Juni 2016   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbicara mengenai rizki, dari mana asalnya rizki? Tentu kita semua sudah sepakat bahwa rizki bersumber dari Allah SWT. Apapun bentuknya rizki merupakan hak preogratif Allah kepada siapa akan diberikan, seberapa banyak diberikan dan dengan cara apa diberikan, semua terserah oleh Allah semata.

Salah satu upaya kita mencari rizki adalah dengan berbisnis, tapi perlu kita ingat bahwa bisnis bukanlah sumber kita mengeruk uang dan keuntungan. Kembali lagi semua terserah Allah. Bisnis hanya merupakan salah satu jalan untuk mendatangkan rizki.

Uang contohnya..

Uang datang bukan dari bisnis kita yang melaju pesat, tetapi uang datang karena Allah “sedang berkehendak” untuk mendatangkannya lewat bisnis yang sedang kita upayakan ini. Sebaliknya jika Allah tidak sedang berkehendak untuk mendatangkan rizki-Nya lewat bisnis kita, maka sebagus apapun manajemen bisnis kita, sebagus apapun produk kita, dan sebesar apapun bisnis kita, tetapi jika Allah belum berkehendak untuk mendatangkan rizki-Nya hal tersebut hanya keniscayaan.

Lantas bagaimana kita bisa merayu Allah SWT untuk menurunkan rizki kepada kita?

Tentu saja kita harus menurut dengan aturan aturan Allah, berbisnislah di jalan Allah.
Ibaratnya kita sebagai anak yang merengek ingin dibelikan mainan kepada orang tua, tentu orang tua kita akan berkata, kamu harus jadi anak yang baik dan nurut dengan kedua orang tua terlebih dahulu.

Apakah ini pernah anda alami?

Anda seorang pengusaha tapi akhirnya menyerah karena bisnis yang anda kelola gagal. Padahal sudah berbagai macam bisnis anda jalani, tapi semuanya masih gagal. What wrong?
Ini adalah salah satu kenyataan bahwa anda gagal karena kurang menata keadaan batinnya, terutama batin kepada Allah.

Oke mungkin anda sudah memiliki tujuan hidup, sasaran, target, dan bahkan sudah berusaha keras menggapainya tapi masih saja gagal. Mengapa gagal? Mungkin karena anda kurang mengkoreksi diri sendiri tapi malah melemparkan kesalahan kepada orang lain.

Sekarang anda bertanya pada diri anda sendiri, apa kesalahan yang dilakukan dalam menjalankan bisnis?
Silahkan anda berkaca dan bertanya siapa diri kita ini? Kepada siapa kita meminta bantuan disaat sudah tidak ada lagi orang yang dapat memberikan solusi, ketika anda sudah benar-benar menyerah dan sudah tidak berdaya lagi?

Sekarang anda sudah tahu jawabannya!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline