Lihat ke Halaman Asli

Satrio Aji

Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret

Paduan Tradisi dan Teknologi: Digital Payment sebagai Upaya Digitalisasi Teras Malioboro Yogyakarta

Diperbarui: 7 Mei 2024   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Desain Penulis 

Yogyakarta dikenal dengan keberagaman pariwisatanya. Wisatawan diberikan banyak pilihan tempat mulai dari gunung, pantai, hingga wisata sosial budaya. Salah satu wisata sosial budaya yang populer adalah Teras Malioboro Yogyakarta. 


Teras Malioboro merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang populer ketika berkunjung ke Jalan Malioboro. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang dan oleh-oleh yang disediakan. Mulai dari kerajinan , tas, fashion, bakpia, dan aneka barang lainnya. 

Transaksi yang dilakukan pun mulai beragam mulai dari pembayaran cash hingga dengan digital payment atau pembayaran digital . 

Di era digitalisasi ekonomi saat ini, pembayaran dengan metode pembayaran digital menjadi salah satu solusi praktis bagi pengunjung di Teras Malioboro. Dengan adanya pembayaran digital, terutama dengan QRIS mampu menggaet lebih banyak pembeli khususnya di kalangan anak muda seperti pelajar dan mahasiswa yang saat ini sudah melek dengan gadget dan teknologi. 

Cukup dengan memindai kode QR di lapak UMKM yang menerapkan metode digital, pengunjung dapat langsung membayar dengan uang pas dan penjual pun juga tidak perlu repot-repot mencari uang receh untuk kembalian. Bahkan ungkap A(nama inisial) salah satu pedagang kuliner di Teras Malioboro Yogyakarta mengatakan bahwa penggunaan pembayaran digital terutama QRIS cukup membantu untuk meningkatkan penjualan terutama di kalangan anak muda. 

Sumber : Penelitian Penulis Dengan Aplikasi SPSS

Berdasarkan penelitian penulis saat melakukan survei kepada 90 sampel dari 888 UMKM di Teras Malioboro, sebanyak 63,33% sudah menggunakan metode pembayaran digital. Artinya, sudah banyak UMKM yang melakukan digitalisasi. 

Akan tetapi, meskipun dinilai praktis penggunaan pembayaran digital masih belum mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari sebagian UMKM . Banyak UMKM di Teras Malioboro lebih suka menggunakan pembayaran cash terutama di kalangan pedagang lansia. “ Jika pakai QRIS itu kadang kita terpotong pajak, kalau barang kita lagi sepi malah kita yang merugi mas”, ungkap N(nama inisial) salah satu pedagang kerajinan di Teras Malioboro. 

Meskipun begitu, sosialisasi tentang pembayaran digital tetap perlu dikembangkan di Teras Malioboro dalam upaya menghadapi revolusi industri 5.0. Penggunaan pembayaran digital di di Teras Malioboro tidak hanya peningkatan teknologi, tetapi merupakan upayainovasi dan kemajuan dalam melestarikan warisan budaya Yogyakarta sekaligus menyambut masa depan era digital. Dengan mengkombinasikan teknologi dan tradisi dapat mengembangkan Teras Malioboro menjadi pusat belanja yang modern, dinamis, nyaman , dan efisien. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline