Lihat ke Halaman Asli

Tank Pilihan TNI Selain Leopard 2

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Tank Leopard 2 yang saat ini masih menjadi polemik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tidak membuat pembelian main battle tank (MBT) terhambat. Bahkan dengan jelas TNI mempunyai banyak pilihan untuk memperkuat sistem alutsistanya.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan, banyak opsi untuk membeli tank demi melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista). “Kalau mau beli peralatan itu kan ada opsinya. Banyak opsi A, B, C semuanya digelar, lalu mana yang cocok baru dibeli,” kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

Menurut Agus Suhartono, TNI memiliki opsi alternatif untuk membeli peralatan perang, termasuk untuk melirik tank T 90 buatan Rusia, sebagai pilihan selain rencana pembelian tank Leopard 2 asal Belanda. Selain itu TNI juga mempertimbangkan untuk membeli tank buatan PT. Pindad. Seperti dikutip dari tribunnews.com, Senin (30/1/2012).

Apapun pilihan TNI untuk membeli MBT tentunya itu harus didukung penuh. Sebab mengapa? Karena dengan luas wilayah yang sangat besar, Indonesia membutuhkan tank berat yang mampu mengawal wilayah Indonesia yang besar. Perbatasan-perbatasan Indonesia yang seringkali terjadi penyeludupan dan tindakan kriminal antar negara harus dicegah, apalagi untuk mengawal wilayah perbatasan Indonesia yang mungkin saja digeser patok wilayahnya.

Karena itulah, mengganti tank-tank milik Indonesia yang saat ini sudah ‘tua’ kondisinya haruslah diganti dengan segera dan bahkan dapat dikatakan sudah sangat mendesak. Dengan anggaran sebesar Rp 156 triliun hingga tahun 2014 untuk kebutuhan alutsista itu tentu harus segera dipenuhi, dan salah satunya adalah menurut saya dengan membeli tank berat.

Lalu bagaimanakah dengan pilihan TNI untuk membeli tank T-90 buatan Rusia. Seperti diketahui, tank tempur utama rancangan Rusia T-90 merupakan tank yang dikembangkan dari T-72, dan sampai saat ini menjadi tank paling modern di angkatan darat dan marinir Rusia. Tank T-90 menjadi alternatif pilihan TNI selain Leopard 2.

Lalu bagaimana dengan tank buatan Pindad? Dengan terang Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan akan mengutamakan produksi dalam negeri dalam rencana pembelian tank. Pembelian tank Leopard dari Belanda atau T-90 asal Rusia akan dikesampingkan apabila PT. Pindad mampu memproduksi tank yang sesuai dengan kebutuhan TNI. “Kalau tidak bisa baru beli dari luar negeri. Itu pedomannya yang harus kita ikuti saja,” kata Panglima TNI.

Pembelian MBT sudah merupakan pedoman yang telah dirancang oleh TNI untuk memperkuat Peralatan tempur TNI Angkatan Darat. Kebutuhan akan tank main battle tank sudah merupakan keharusan untuk memperkuat sistem armada darat Indonesia. Hal itu juga perlu dilakukan agar pembelia MBT itu disesuaikan dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk pembelian alutsista untuk TNI.

Saya pikir. Pilihan TNI untuk melirik MBT guna perkuat peralatan tempur darat merupakan sesuatu pilihan yang tepat dan mendesak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline