Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Orang Sholat Berjiwa Binatang?

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tidak menyangka bahwa orang-orang yang sedang menjalankan ibadah sholat jumat di beberapa masjid semuanya berjiwa binatang, hal itu saya lihat dan rasakan saat saya mendatangi beberapa masjid untuk menjalankan sholat jumat. Saya pun akhirnya mengurungkan niat menjalankan ibadah sholat jumat dan kembali ke rumah guru spiritual (mursyid) di wilayah Surabaya.

Mursyid itu pun tersenyum seolah dia mengetahui apa yang saya alami, dia pun bertanya : "kenapa gak jadi sholat jumat mas?" Saya pun dengan perasaan heran dan bingung menjawabnya : "ketika saya mau masuk ke masjid, saya melihat gak ada manusia disana, semuanya binatang, begitupun di masjid yang lainnya, saya gak jadi masuk" Si Mursyid pun tertawa :"ha.ha.ha.ha.ha....kan sudah saya katakan, sholat disini saja sama saya sambil minum kopi dan ngobrol?" Saya pun bertanya :"kenapa yang sholat jumat di masjid kok binatang semua?"

Si mursyid menyalakan rokok dan menghisapnya :"tadi sebelum kamu berangkat ke masjid, saya buka penglihatan mata bathin mu, agar kamu bisa melihat jiwa mereka, jadi yang kamu lihat tadi adalah gambaran jiwa mereka, tapi benar kah kamu gak melihat seorang manusia pun disana?" Saya pun menjelaskan : "Begitu saya mau parkir motor, saya melihat beberapa ekor binatang memasuki masjid, kemudian saya melongok ke dalam masjid karena saya sangat heran, dan saya melihat semuanya binatang, gak tahu lagi di pojok-pojok masjid, jadi saya kembali naik motor dan pergi ke masjid yang lain, ternyata sama, juga masjid yang lain"

Si Mursyid itu pun menyampaikan :"Itu sebagai pelajaran buat mu, agar kamu tidak melihat dengan sebelah mata dalam menyikapi berbagai dinamika kehidupan ini, bahwa hidup ini adalah dua sisi yg sesungguhnya adalah satu, seperti tongkat ini (si mursyid sambil mengangkat tongkatnya), jika kita tegakkan maka ada atas dan bawah, jika kita tidurkan maka ada kanan dan kiri, depan dan belakang" Saya pun bertanya, "tapi mereka kan hendak menjalankan ibadah kepada allah?" Si mursyid pun tersenyum dan menjawab, "memangnya merokok, minum kopi dan ngobrol begini bukan ibadah kepada allah, tergantung niat dan penghadapannya, kan mas?

Saya mengenang kejadian yang saya alami pada tahun 1995, dimana pada saat itu adalah awal saya mengkaji ilmu yang dimiliki oleh seorang mursyid (almarhum) di Surabaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline