Lihat ke Halaman Asli

Tak berjudul

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pikirannya berhenti berjalan

menyabar tatapan melihat arah doa merayap menuju atap sampai melangit tinggi,

seketika tersesat di rumah Tuhan_saat wajah-wajah bermunculan di kepalanya

ia mengingat tanah kelahirannya

ingat mimpi yang lahir dari jari ibunya

apapun yang menjadi masalahmu saat ini, seberat apapun kau memikul beban, jadilah yang kuat di antara yang lemah, jadilah yang setara di antara yang kuat. sekuat kuat manusia, ada sisi lelahnya, pada saat itu kau memiliki hak untuk dirimu sendiri, maka larikan pada hal hal yang baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline