Lihat ke Halaman Asli

Satria Timur Wicaksana

Mahasiswa S1 Agronomi Pertanian UGM

Doa Keteduhan

Diperbarui: 29 Januari 2025   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laut Pulau Tuangku, Aceh Singkil, Aceh, Indonesia (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tuhan memberikan kita pikiran dan nafsu yang membedakan kita dengan makhluk hidup lainnya. Kita hidup membawa misi mulia sebagai khalifah di bumi ini. Tugas yang mulia itu seringkali menjadi terbaikan dengan kehidupan kita sendiri.

Dalam hidup manusia, kebingungan adalah hal yang mutlak dan tak bisa dielakkan. Naif bila kita berkata tak pernah sama sekali bingung dalam menjalani hidup ini. Fase yang rumit bagi kehidupan ketika beranjak dewasa.

Pilihan yang rumit, tak bisa dihindari, dan harus dijalani.

" Ya Tuhan, berilah ketenangan untuk mengetahui apa yang tidak bisa aku ubah "

" Keberanian untuk mengubah apa yang bisa aku ubah "

" Dan Kebijaksanaan untuk mengetahui keduanya "

Penggalan kalimat di atas adalah doa keteduhan, yang pertama kali ditulis oleh seorang teolog Amerika pada tahun 1951. Gambaran tentang kehidupan manusia yang penuh pilihan.

Apakah Dia mau mengubah dirinya

Atau berpangku tangan terhadap nasibnya

Get busy living or Get busy dying

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline