Lihat ke Halaman Asli

Dunia Tidak Mengizinkanku untuk Bersamamu

Diperbarui: 2 Juli 2023   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Identitas buku                : Cinta Anak Karaeng

Penulis                               : Ahmad Sahide

Penerbit                             : The Phinisi Press

Tahun diterbitkan         : 2013

Jumlah halaman             : 135 halaman

Nomor ISBN                     : 978-602-6512-8

Harga buku                       : Rp34.000,-

Dr. Ahmad Sahide, SIP., M.A. Penulis sekaligus dosen yang lahir dan besar pada 18 september 1984 di Desa Kindang, Bulukumba. Merupakan anak kedua dari dua bersaudara, Ahmad Sahide berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana. Ayahnya yang bernama Ahmad berprofesi sebagai petani, sedangkan ibunya yang bernama Husnah merupakan ibu rumah tangga. Perjalanan pendidikannya dimulai setelah lulus dari Madrasah Aliyah Model Makassar pada tahun 2003. Ia belajar bahasa di Kediri, kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Yogyakarta. Sahide mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gajah Mada dan memeperoleh gelar Doktornya di Tahun 2016 disana. Selama masa studinya, ia aktif dalam berbagai organisasi di kampus dan seorang pegiat literasi.

Kecintaannya terhadap dunia literasi dia aktualisasikan dengan mendirikan Komunitas Belajar Menulis (KBM) di Yogyakarta. Tidak hanya sampai disitu, Sahide membangun sebuah sanggar baca yang Ia beri nama Sanggar Baca Bawakaraeng di kampung halamannya. Dalam perjalanan karirinya sebagai seorang penulis, Sahide telah menerbitkan beberapa karya buku, mulai dari buku bernuansa politik maupun novel. Seperti, buku dengan judul Ketegangn Politik Syiah-Sunni di Timur Tengah (2013), Gejolak Politik Timur tengah (2017), dan Novel Cinta Anak Karaeng (2013). Tidak hanya sampai disitu, Sahide juga sempat mendapatkan penghargaan sebagai Best Presenter dalam acara Internasional Conference on Social Transformation, Community and Social Development di Sabah, Malaysia pada tahun 2017.

Novel dengan cerita singkat yang tertuang dalam 135 halaman bertajuk Cinta Anak Karaeng ini mengisahkan tentang betapa rumitnya kisah asmara bagi seorang keturunan Karaeng. Karaeng merupakan sebuah gelar yang disematkan bagi bangsawan Kerajaan Gowa. Menunjukkan status sosial atau stratifikasi tertinggi di kalangan masyarakat Bulukumba. Sepanjang cerita kita akan disajikan cerita penuh nuansa adat budaya masyarakat Bulukumba. Alkisah kita mulai dari tertolaknya delapan pejantan tangguh yang berusaha melamar kekasih hatinya. Gelora cinta yang mendalam nyatanya tak mampu merubah kenyataan. Bukan karena tertolak cintanya, tetapi status sosial lah yang mengahalangi kita untuk bersama. Karaeng Asmi, seorang guru  bimbang. belum ada satupun lelaki sederajat yang datang melamar. Di usinya kini yang telah mencapai angka 26 tahun, umur yang tergolong terlambat bagi masyarakat Kindang untuk menikah.

Disisi lain, Daro, pemuda yang sebenarnya masih bertetangga dengan Karaeng Asmi ternyata diam-diam memendam rasa. Seorang pemuda berusia 20 tahun yang hanya lulusan Sekolah Dasar dan menghabiskan waktunya untuk bermain sepak bola. Sadar dengan cintanya yang terhalang karena tembok yang membentang, Daro memutuskan tetap berjuang walau dengan bantuan dukun dibelakang. Niatnya disambut oleh Asmi yang kemudian bermimpi tentang Daro, sejak saat itupun mereka menjadi pasangan. Walaupun mereka sadar bahwa hubungannya terlarang, berbekal keyakinan bahwa kekuatan cinta takkan pernah terkalahkan, Daro dan Asmi sepakat untuk main belakang. menjalani hubungan asmara rahasia, nyatanya tak membuat mereka bertahan lama. Hubungan itu membuat keluarga daro menerima getahnya, mereka dihukum angkat kaki dari Kindang. Penulis mengakhiri kisah cinta Karaeng Asmi dan Daro dengan kisah pilu. Daro menjadi gila karena dirundung rindu dan Karaeng Asmi mati karna bunuh diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline