Lihat ke Halaman Asli

Diskusi Publik PHKAN 2024, Sarif Marhaendi: Pengelolaan Sampah di TPAS Burangkeng Masih Amburadul

Diperbarui: 12 Agustus 2024   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bekasi - Diskusi Publik Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (DPPHKAN)  2024 dengan tema "Pengelolaan Lingkungan Hidup & Tata Kelola Sampah di Kabupaten Bekasi dalam Perspektif Pembela Lingkungan Hidup & HAM " berlokasi di Yayasan Hatta Kali Soka, Kp. Cinyosog, RT. 002, RW. 002, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Minggu, 11 Agustus 2024.

Kegiatan DPPHKAN 2024 dihadiri Sarif Marhaendi Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Terpilih periode 2024-2029, Carsa Hamdani Ketua Prabu PL, Igrisa Majid Founder Indonesia Anti Corruption Network, Agus Salim Tanjung Ketua Umum Amphibi, Bagong Suyoto Ketua Koalisi Persampahan Nasional, Edvin Gunawan Moderator, perwakilan aktivis dan pemerhati lingkungan, anggota Prabu PL serta Perwakilan masyarakat Kabupaten Bekasi.

Diskusi yang diadakan membahas lingkungan hidup khususnya tata kelola sampah di TPAS Burangkeng yang bertujuan untuk memperbaiki sistem kelola sampah dan menjaga lingkungan.

Dalam sambutannya, Bagong Suyoto menyatakan ada 41 masalah di TPA Birangkeng.

"Saya menilai ada 41 masalah di TPAS Burangkeng yang segera diperbaiki, diantaranya, masih menggunakan sistem open dumping dalam pengelolaan sampah, tidak adanya pengelolaan sampah yang baik, IPAS/IPAL di TPA Burangkeng tidak berjalan maksimal, air licit juga dibuang langsung," ujarnya.

Selain itu, sambungnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak melibatkan masyarakat sekitar menjadi tim monitoring.

"Kedepannya, saya berharap intelektual masyarakat harus ditekankan untuk pengelolaan sampah yang baik, karena pengelolaan sampah yang buruk sarat dengan KKN," imbuhnya.

Sementara itu Sarif Marhaendi menyampaikan apresiasi kepada Prabu PL dan anak-anak muda Desa Burangkeng yang masih peduli kepada lingkungan.

"Saya sangat apresiasi dengan Prabu PL dan Pemuda Desa Burangkeng yang masih mau peduli dengan lingkungan serta bergerak berdasarkan hati nurani," tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika kita berbicara sampah, saya sangat mengutuk keras oknum-oknum masyarakat yang kurang peduli, karena masalah sampah bisa diatasi dengan kerjasama semua elemen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline