Opini - Pemilah sampah disekitar TPA Burangkeng harus bersahabat dan hidup berdampingan dengan ribuan Lalat yang dikenal sebagai hewan sumber berbagai macam penyakit. Senin, 06 Mei 2024.
Banyak orang sangat menghindari Lalat, karena Lalat diketahui sebagai hewan yang menjijikan dan sumber dari berbagai macam penyakit.
Tapi hal tersebut sangat jauh berbeda dengan pemilah sampah diwilayah TPA Burangkeng, disini Lalat menjadi sahabat setia para pemilah sampah, mereka (pemilah-red) adalah pejuang lingkungan.
Setiap hari pejuang lingkungan tersebut harus berdampingan dengan Lalat hanya untuk mengurangi sampah yang bisa berdampak pada kerusakan lingkungan serta mengais sedikit rejeki dari sisa-sisa sampah yang masih bisa dimanfaatkan.
Mau tidak mau keadaan seperti itu harus diterima, semua itu dikarenakan fasilitas yang memang tidak layak dan mereka masih menggunakan metode lama tanpa ada alat bantu mesin.
Tentu sangat miris, seharusnya para pejuang lingkungan tersebut diberikan fasilitas 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang layak oleh pemerintah serta diperhatikan kesehatan dan status sosialnya.
Kita semua tahu, permasalahan sampah saat ini menjadi masalah yang sulit dipecahkan oleh pemerintah, bahkan pemerintah selalu mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengelola sampah yang masih bisa dimanfaatkan.
Pada kenyataannya masih banyak oknum pemerintah dan oknum masyarakat yang tidak peduli bahkan seolah-olah memang sengaja melanggar himbuan tersebut.
Tetapi tidak semua seperti itu, masih ada segelintir orang yang mau peduli dengan sampah, seperti para pejuang lingkungan yang sering kita temui disekitar TPA Burangkeng, kehadiran mereka sangat membantu pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sangat disayangkan pejuang lingkungan yang sudah memberikan kontribusi untuk negara ini lepas dari perhatian pemerintah.