Lihat ke Halaman Asli

Denovan Satriandika

Pundit Ala Ala

Catatan Denovan: Kim Jeffrey, Calon Legenda Persib yang Besar Karena Cacian

Diperbarui: 6 November 2017   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

indosport.com

Saat itu saya termasuk pihak yang mencaci Kim Jeffrey, kenapa? karena kontribusi dia saat itu sangat minim dia cuman lari lari dan passing ke arah bek yang hal tersebut juga mungkin bisa di lakukan oleh pemain yang kelas nya di bawah Kim apalagi saat itu standar posisi gelandang levelnya adalah Konate Makan, paska Konate pergi tentu saat itu bobotoh berharap pemain yang menggantikannya sama sama mobile, sama sama punya visi permainan dan sama sama punya tipe pembeda sebagai pemecah kebuntuan. 

Sayangnya yang datang saat itu adalah Kim Jeffrey yang walau sama sama mobile seperti Konate tapi visi permainan dia tidak seakurat Konate justru yang di lakukan Kim adalah berlari kesana kemari tidak jelas seolah dia kikuk bermain sebagai gelandan, hasilnya bobotoh geram dan akhirnya spanduk bertuliskan "Ada Apa Dengan Kim, Coach?" terpampang di lokasi latihan Persib, maksudnya saat itu bobotoh mempertanyakan kenapa Kim yang berkontribusi minim tapi selalu mendapat minute play full oleh pelatih Dejan Antonic saat itu.

Istilah Golden Boys pun melekat pada diri Kim seolah sebagai sindirian kalau dia merupakan anak emas Dejan saat itu, di tambah lagi prestasi Persib yang saat itu anjlok dengan gagal di Piala Bhayangkara 2016 dan terseok seok di ajang Torabika Soccer Championship 2016 menambah derita Kim yang seolah menjadi terdakwa dan pihak paling bertanggung jawab atas anjloknya prestasi Persib saat itu. Memasuki putaran 2 TSC 2016 dan di tambah kembalinya pelatih yang membawa Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 Djajang Nurdjaman ternyata menjadi momentum kebangkitan Kim.

Semenjak itu penampilannya melonjak naik drastis seolah dia sadar bahwa cacian dari bobotoh hanyalah sebagai cambuk agar dirinya bermain lebih baik, hasilnya posisi Persib di klasemen terkatrol ke peringkat 5 di klasemen akhir dan tak jarang Kim mencetak gol maupun assist yang krusial bagi point Persib saat itu. Puncaknya terjadi di semifinal Piala Presiden 2017 lalu, saat itu Persib gagal ke final setelah di taklukan oleh Borneo FC (waktu itu namanya masih Pusamania Borneo FC) melalui babak adu penalti dan malangnya Kim yang saat itu ditunjuk menjadi salah satu penendang di babak adu penalti ini justru gagal, tendangan Kim melayang diatas gawang Wawan Hendrawan, tapi bukannya cacian yang Kim dapat tapi justru dukungan moril dari bobotoh karena selepas pertandingan seluruh penonton yang ada di Si Jalak Harupat saat itu meneriakan nama "Kim Jeffrey, Kim Jeffrey!". 

Bobotoh sadar bahwa Kim telah berusaha keras dan apa yang terjadi di babak adu penalti saat itu hanyalah ketidak beruntungan saja sehingga Kim tidak layak di hujat malahan Bobotoh meneriakan namanya supaya mental Kim tetap kuat dan tidak down. Semenjak saat itu koneksi Kim dengan Bobotoh semakin cair, Kim merasa disanjung dan dihargai atas apa usaha nya selama ini begitu pun Bobotoh makin cinta dengan pemain berkucir ini karena Kim telah bermain memakai hati dan total untuk Persib, bahkan performa buruk Persib di Liga 1 2017 ini sempat membuat Bobotoh sempat murka dan melayangkan protes selepas laga melawan Bhayangkara FC dan Kim saat itu merupakan salah satu pemain yang dengan sabar mendengar keluhan Bobotoh dia tidak ragu atau pun takut berpelukan serta mendengar keluhan Bobotoh saat itu walau pihak keamanan coba menahan tapi Kim justru dengan sabar menemui Bobotoh. 

Semakin kesini pun Kim semakin di cintai Bobotoh karena mental dan kebesaran hati Kim yang tidak marah saat di caci namun justru menjadikannya sebagai bahan intropeksi diri agar tampil lebih baik lagi. Bahkan kejadian tak mengenakan dialami Kim pekan lalu saat dia harus menepi dan harus absen sampe akhir musim akibat cedera setelah di terjang pemain Persija, Rudi Widodo dilaga klasik antara Persib vs Persija. 

Paska laga tersebut dukungan, harapan serta doa bagi Kim agar kembali cepat sembuh mengalir deras seketika akun Instragam miliknya di banjiri komentar dan doa dari Bobotoh, sesama pemain maupun suporter lain. Ini membuktikan bahwa Kim telah memenangkan hati semua orang terutama Bobotoh, bayangkan dia datang dengan beribu cacian akibat penampilannya yang jelek tapi sekarang setelah dia berubah justru dia di sanjung bak seorang legenda dan Kim layak di perlakukan seperti itu karena itu merupakan buah dari kerja keras dia yang tidak goyah ketika di caci tidak marah ketika di kritik justru ia jadikan semua itu sebagai momentum untuk bangkit dan tampil lebih ganas lagi di lapangan.

Pesan moral yang paling bisa di petik dari kejadian ini adalah sejatinya sebagai public figure baik itu artis maupun atlet tidak boleh marah atau pun baper saat dikritik selama kritikan itu dalam batas yang wajar, membangun serta memakai data yang valid dan Kim telah berhasil melewati moment kritikan itu dan selepas kritikan deras menghujam dirinya justu Kim bangkit, tampil lebih garang, berkontribusi bagi tim dan kini Kim telah memenangkan hati Bobotoh.

Dan Kim juga telah membuktikan jika ucapan legenda hidup Persib tahun 90an adalah benar bahwa "Persib besar karena cacian, pujian adalah racun", dan Kim merupakan contoh konkret nya bahwa kini dia sanjung akibat cacian yang ia terima dulu kini setelah ia mau berubah justru dan mau menerima cacian tersebut justru pujian sanjungan dan kasih sayang dari Bobotoh lah yang ia terima. Selamat Kim kamu layak diperlakukan seperti sekarang!

Get Well Soon Kim Jeffrey! geura lumpat deui geura maen deui pake deui jersey biru musim hareup kamu calon legenda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline