Tulisan Artikel saya di Kompasiana sepertinya mendominasi membahas bertema anak, entah sengaja apa kebetulan, iya karena saya sendiri trainer Parenting,motivasi sekaligus praktisi Hypnotherapy, maka bahasannya tidak akan jauh dari tema tersebut.
Hal yang paling mendasar,melatih kebiasaan dan kemandirian anak,untuk pola Hidup sehat dan berakhlakul karimah, tentunya dari hal-hal sederhana, mulai dari kegiatan sehari-hari seperti bangun tidur, mandi, makan, bermain, sekolah/mengaji sampai tidur kembali.
Ada orang tua yang menganggap hal wajar dan lumrah, ketika anak usia 2-3 tahun ngompol (BAK), dicelana, depan rumah, tempat umum bahkan tempat tidur. Tentunya ini akan berimbas pada kebiasaan, ketika sudah usia sekolah bahkan dewasa melakukan hal serupa.
Pernah saya mempunyai client, anak usia SMP masih saja ngompol dicelana, kejadiannya ketika si anak kondisi tidur, lantas ketika bangun tidur anak kaget, celana dan sprei basah oleh air ngompol, orang dirumah senyum-senyum sedikit protes."wah ade udah besar kok ngompol di kasur," ujar ibunya. Ikhtiar dari terapi, Alhamdulillah anak ada perubahan dan kalau mau pipis meski posisi tidur, dia bangun bergegas menuju closet.
Mengenal Pikiran manusia ada 2 yaitu Pikiran sadar ( conscious), dan bawah sadar (sub conscious). Komposisi Prosentase Pikiran sadar hanya 12% dan bawah sadar 88%, dalam menggerakan aktivitas manusia.
Adapun Pikiran sadar berfungsi Untuk mengontrol, mencerna dan menganalisa data Informasi yang datang, Sebelum masuk kebawah sadar akan di filter/dikritisi oleh Critical Area (CA), Pikiran Bawah Sadar (PBS), sendiri berisi tentang pengalaman, keyakinan, perasaan/kebiasaan, intuisi, kreatifitas.
Sang Pencipta sendiri telah memberikan sebuah anugerah program bawah sadar kepada manusia, sejak jauh Sebelum terlahir, seperti rasa, kedipan mata, nafas dan detak jantung. sudah sepatutnya disyukuri dan manfaatkan sebaik mungkin.
Anda sebagai orang tua mungkin dibuat pusing dan galau, jika si buah hati masih ngompol di celana, tempat tidur bahkan sembarang tempat, semua kebiasaan anak tertanam karena dari didikan dan pengalaman, koreksi dan evaluasi pola asuh dan cara mendidiknya, barangkali ada yang keliru atau kurang tepat.
Contoh sederhana anak kerap tiap hari memakai Pampers, sampai diusianya menginjak 2 tahun (masa sapih), sehingga anak mau pipis atau BAB bisa dimanapun. Namun suatu ketika pas stok Pampers habis, anak hanya memakai celana, karena merasa terbiasa pakai Pampers, maka waktu Anak pipis leluasa halnya seperti pakai Pampers.
Bayangkan jika hal tersebut terjadi di tempat umum, bingung dan sedikit kacau pikiran terlebih lupa bawa celana pengganti.
Hal yang perlu dilakukan untuk membiasakan anak pipis di closet ialah dengan cara mengajarkannya langsung (contoh), beri pengertian dan penjelasan gamblang, manfaat dan akibat jika pipis sembarang maupun di closet.