Lihat ke Halaman Asli

Aku Milikmu

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanganku tak henti menari diatas tuts keyboardku, menulis tanpa henti hanya tuk meyakinkan dirimu bahwa AKU ADA.
Ada saat gundah yang melanda merasuki rongga dada dan membuatku ragu, apakah kau ada dan aku ada.
Seribu jawab tak mampu menghilangkan ragu karena keberadaanmu tampak tak nyata dihadapanku
.....
Aku mengerti keraguan selalu datang ketika rasa rindu membuncah di hati, ia menggelegak menuntut balas rindu yang sama bahkan cinta yang sama.
Diammu memapahku ke ujung pertahanan, melumpuhkan semua egoku yang selama ini terkungkung atas nama CEMBURU.dalam diammu aku banyak mendengar resahmu. Diam namun berkata kata.
Tangismu yang tak kulihat merobek jantung keangkuhanku, serasa tikaman belati , perih tak terperi, tangismu adalah nyanyian pilu dalam gundah yang selalu kurasa.
Andai bisa kupinjam lautan tinta dunia, ingin kutulis seribu kata bahwa “ AKU MILIKMU “




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline