Kenapa menggunakan limbah kulit pisang sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair?
Masyarakat saat ini banyak yang mengkonsumsi pisang untuk pengganti nasi karena karbohidratnya yang cukup tinggi. Kebanyakan limbah dari kulit pisang tersebut tidak di olah kembali sehingga tidak menambah nilai guna kulit pisang tersebut.
Maka dari itu yang melatar belakangi terciptanya produk pupuk organik cair yang berbahan dasar limbah kulit pisang dan bahan tambahan seperti bonggol pisang dan dedak adalah untuk mengurangi limbah yang nantinya akan menjadi sampah jika dibiarkan begitu saja tanpa pengolahan yang baik, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Serta pengolahan limbah yang baik akan meningkatkan nilai guna yang tinggi baik secara finansial ataupun manfaat.
Manfaat dari pupuk organik cair dari kulit pisang adalah menambah unsur hara dalam tanah, memacu pertumbuhan akar, memacu pembentukan bunga dan pematangan batang/biji, menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit.
Berikut perbandingan tanaman bayam saat diberi pupuk organik cair kulit pisang dan tidak diberi, dokumentasi diambil setelah satu minggu penanaman.
- Tidak diberi pupuk
- Diberi pupuk
Bagaimana cara pembuatan pupuk organik cair?
Langkah pertama dalam pembuatan pupuk organik cair kulit pisang adalah menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan selama proses produksi. Untuk bahannya adalah kulit pisang, bonggol pisang, dedak, gula jawa, EM4 dan air. Sedangkan untuk alatnya yaitu pisau, ember kecil dan ember besar.
Selanjutnya potong kecil-kecil kulit pisang sebanyak 1 kg dan bonggol pisang 1 kg. Kemudian masukkan air sebanyak 3 liter pada ember besar.
Lalu cairkan terlebih dahulu gula jawa sebanyak 1 liter.
Setelah semua bahan telah siap, masukkan potongan potong kulit pisang, bonggol pisang dan dedak ke ember yang telah berisi air sebanyak 3 liter dan disusul masukan gula Jawa yang sudah cair serta EM4 sebanyak 5 tutup botol.