Lihat ke Halaman Asli

Satria Dezember

Pegiat syair kehidupan dalam persepsi filsuf

Sadar Kesehatan Jiwa: Menang dari Kesendirian

Diperbarui: 12 Oktober 2022   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Saya terima tantangan Kompasiana dan dr. Andri untuk menulis mengenai kesehatan jiwa dalam upaya kami dan kita semua untuk sadar kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa banyak jenis dan ragamnya, tapi yang paling mengusik bagi saya adalah "rasa kesendirian" sebab ini merupakan salah satu pemicu terbesar dari gangguan jiwa selanjutnya...

Okay, perasaan itu memang tidak bisa dihindari yah, ia natural memberi proteksi kepada dirinya sendiri untuk siap mencegah tersakiti lebih dalam. Maka, tidak heran salah satu bentuk perlindungan itu adalah menarik diri dari cara berpikir sekumpulan orang atau menarik diri secara fisik lahiriah dari komunitas yang mengganggu dirinya. Itu hal yang benar dan itu wajar, namun langkah berikutnya, segera berbalik dari rasa kesendirian tersebut dan jangan semakin hanyut dan tenggelam sehingga kita tidak lagi dapat bergabung bersama kehidupan normal.

Bagaimana caranya? Let's learn .....

            Tuhan tidak pernah menganggap remeh perasaan kita, ada jawaban untuk setiap perasaan. 

Jadi saat merasa sepi, itu tanda baik bahwa anda masih punya perasaan dalam jiwa anda. Sedih, hampa, kosong, seperti tidak ada tujuan, setiap kesepian yang terasa ada sumbernya,

Kunci pertama, jalani dan lalui rasa kesendeirian tersebut, ia akan berubah menjadi suatu kenyataan yang harus engkau jalani. Rasa sepi kadang muncul karena penolakan manusia, karena kata-kata manusia, ditinggalkan, bukan saja merasa kesendirian tapi betul-betul sendiri, tapi perhatikan ini,

"jangan salah arti, penolakan manusia bukan berarti penolakan Tuhan"

Kedua, cari Tuhan....rasa sepi sendiri identik dengan hening, dalam keheningan kita dapat mendengar siapapun, sehingga cari Tuhan, mungkin perasaanmu nggak langsung sembuh, tapi minimal engkau tahu bahwa engkau nggak sendirian. Sebab jika engkau salah respon, perasaan sepimu akan kembali muncul dan lebih parah. Tuhan itu penghibur dan penasehat yang Ajaib,  juga jika dirasa perlu berceritalah kepada yang berpengelaman secara kehidupan dan rohani, penting bagi kita untuk jangan salah menerima nasehat dan salah memilih penasehat.

Ketiga, tetap lakukan kebaikan, lakukan yang terbaik, dan berbuat yang terbaik dalam kebenaran. Rasa kesepian jangan membawamu kepada kelemahan, ketiadaan, dan berakhir dengan memutus kehidupan. Tetap maju dalam keputusan Tuhan dalam kehidupan anda, 

berdamai dengan rencana Tuhan, dan Tuhan akan menuntun membawa kepada kemenangan.

Perasaan kesepian itu mengerikan, ikatan jiwa yang pernah kita miliki putus tanpa ada pengganti. Selesaikan pergumulan di dalam jiwa maka pergumulan hidupmu pasti akan selesai. Semakin sepi, semakin dengar suara Tuhan, karena segala jenis perasaan akan datang silih berganti, namun Tuhan akan tetap Tuhan.

Selamat hari kesehatan mental, jiwa sehat, mental berpengharapan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline