Lihat ke Halaman Asli

Satria Dezember

Pegiat syair kehidupan dalam persepsi filsuf

Cuti Filosofi Kelahiran dan Segala Keuntungan Sekundernya

Diperbarui: 24 Juni 2022   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masa prenatal, perinatal, dan postnatal adalah tiga serangkai kehadiran jiwa baru, nyawa baru dan perayaan atas sebuah harapan massal atau setidaknya bagi sekelompok orang dalam instansi yang dinamakan keluarga. Kelahiran adalah munculnya penerus nama keluarga, penerus harapan orangtua, penerus segala cita-cita yang mungkin belum dicapai oleh orangtua. Begitu pentingnya kelahiran sehingga ia sangat dinantikan dan diberi penghargaan berupa cuti melahirkan.

Saat ini kita diramaikan dengan perbincangan mengenai cuti melahirkan untuk suami. Cuti melahirkan untuk suami menurut saya sangat relevan, hal ini bermanfaat agar ibu tidak kerepotan mengurus anak sendirian (meskipun di banyak tradisi nenek si bayi akan datang dan membantu merawat anak dan cucunya), lebih dari itu lagi, suami ada saat seorang istri melahirkan dan betul sungguh hadir dalam perjuangan bersama, hal inilah keuntungan primer cuti melahirkan.

Keuntungan ini bukan hanya mengenai kebersamaan berjuang, namun ada keuntungan sekunder yaitu meningkatkan indeks kebahagiaan keluarga dan menekan angka perceraian, bahkan lebih dari itu, setelah keluarga menjadi bahagia, maka motivasi bekerja dapat meningkat kembali. Kepastian pemenuhan kesejahteraan lahir batin anak, ibu dan ayah akan meningkatkan pula harapan hidup anak dan ibu di mana kita tahu data Kemenkes 2018 menunjukkan sekitar 76% kematian ibu terjadi di fase persalinan dan pasca persalinan.

Terakhir, cuti melahirkan berguna sangat berguna bagi Long Distance Marriage atau yang suaminya jauh dari tempat tinggal istri karena suatu pekerjaan, karena cuti melahirkan suami bisa hadir menemani istri, bukankah kehadiran adalah pemberian terbaik?

Berikutnya saya ajak kita pada keadaan lain, "bagaimana perasaan cuti melahirkan bagi seorang ibu yang mengandung namun tidak tahu siapa yang bertanggung jawab untuk calon bayi itu?" Kita bahas di tulisan saya berikutnya...hari ini segini dulu yah...
Sehat semuanya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline