Lihat ke Halaman Asli

Satria Adi Nugraha

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI 2019

KKNT UPI Kelompok 26 Sarijadi: Buruan Sae Sawargi dalam Memperkuat Ketahanan Pangan Masyarakat

Diperbarui: 16 Agustus 2022   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Kerja Nyata Tematik adalah salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimana dalam memenuhi Tri Darma perguruan tinggi tentu saja harus adanya pengabdian kepada masyarakat. 

Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan intrakulikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat”. 

KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu teknologi, dilaksanakan diluar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. 

Dapat disimpulkan bahwa KKN adalah kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen dan masyarakat.

Dalam KKNT UPI dilaksanakan dengan berbagai tema dalam SDGs Desa. Salah satu SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kelaparan. Maka dalam menyelesaikan desa tanpa kelaparan tentu harus adanya sebuah program berkelanjutan yang dapat membantu masyarakat yaitu salah satunya dalam ketahanan pangan.

Buruan sae merupakan program urban farming terpadu yang digalakkan oleh DKPP Bandung yang bertujuan untuk mengatasi ketimpangan masalah pangan di Kota Bandung, melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.

"Buruan Sae Sawargi" adalah sebuah komunitas yang dibentuk oleh tim "Kelompok Tani Sabilulungan" di RT 06 RW 10 Sarijadi, Kecamatan Sukasari, dan didukung oleh DKPP. Tim ini terdiri dari beberapa elemen masyarakat, mulai dari Pengurus RW, Pengurus RT, Karang Taruna, PKK, LLI dan sesepuh lainnya. SAWARGI berarti kehidupan bermasyarakat dalam bahasa Sunda. Artinya semua orang bersaudara. Kami berharap nama sawargi telah membawa persahabatan dan persaudaraan antar daerah.

Sejarah terbentuknya buruan sae sawargi berawal dari permasalahan sampah yang tidak kunjung selesai di kawasan tersebut sehingga terjadi penumpukan sampah di lahan RT. Alhasil, ia berinisiatif untuk melakukan pengelolaan sampah secara terpadu agar masalah sampah bisa teratasi dan lahan di sekitarnya tidak menjadi sampah. 

Oleh karena itu dilakukan pengelolaan sampah secara mandiri namun ternyata sulit dan memang perlu ekstra hati-hati dalam membuat aturan. Setelah itu, kami memiliki ide untuk membuat "Kelompok Tani Sabilulungan" untuk memanfaatkan limbah olahan menjadi pupuk dan hasil pertanian dimanfaatkan oleh masyarakat itu sendiri. 

Akhirnya terbentuklah kelompok tani untuk mengelola lahan yang tidak terpakai dan bisa dijadikan sebagai pengelolaan sayuran bagi masyarakat namun ternyata seiring berjalannya waktu kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat. 

Alhasil tidak hanya masyarakat (rt 06) tetapi seluruh warga RW 10 bahu-membahu membangun kebun sayur sabilulungan agar tidak ada realisasi sampah dan pertukangan sayur bisa dilakukan namun kegiatan tersebut tidak berlangsung lama . 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline