Siapa yang tak kenal dengan film horor Pengabdi Setan? Tahukah kamu, apa perbedaan antara film klasik dengan remake-nya?
Pengabdi Setan adalah salah satu franchise horor Indonesia yang berhasil menggaet jutaan penonton. Film remake pertamanya sukses besar dan menghasilkan sekuel, serta kemungkinan akan terus dilanjutkan dengan film-film berikutnya. Kesuksesannya inilah yang membuat saya pribadi penasaran, apakah ini merupakan faktor kualitas film pendahulunya yang baik?
Ya! Pengabdi setan merupakan film horor Indonesia yang pertama kali dirilis pada tahun 1980, kemudian di remake kembali pada tahun 2017.
Setelah saya menonton kedua filmnya, saya menemukan perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi plot, musik, dan efek khusus yang membuat sensasi menontonnya terasa berbeda.
Pengabdi Setan klasik (1980) dengan Pengabdi Setan Remake (2017), manakah yang paling unggul? Yuk simak, ini perbedaannya!
Plot yang mirip namun tujuan utama cerita yang berbeda
Pengabdi Setan klasik dan remake memiliki kisah cerita yang sama, yakni teror horor pasca kematian ibunya. Namun, jika dilihat dari segi detail plot, keduanya sungguh berbeda signifikan.
Pengabdi Setan versi klasik menampilkan unsur mistis yang kental. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas bahwa pergi ke dukun, mempelajari ilmu hitam, dan hal-hal yang berkaitan dengan mistis justru dapat membuat diri dan keluarga hancur.
Di akhir film, pesan moralnya mengindikasikan bahwa tidak hanya pembangunan fisik yang perlu dibangun di masyarakat, melainkan juga pembangunan nilai-nilai spiritual. Ustadz menjadi sosok penyelamat di film ini.