Lihat ke Halaman Asli

Satria Adhika Nur Ilham

TERVERIFIKASI

Freelancer

"KKN di Desa Penari" Jadi Film Horor Indonesia Terlaris, Boleh Mengkritik namun Tetap Harus Apresiasi

Diperbarui: 17 Mei 2022   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : Instagram @kknmovie

Setelah pandemi Covid-19 mereda, nampaknya antusiasme masyarakat terhadap bioskop kembali naik. Bahkan sejak awal bulan puasa kemarin, penonton di bioskop sudah mulai meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Penulis sangat senang karena industri film kita kembali dilihat, dan bisa menjadi faktor kembali bangkitnya industri perfilman Indonesia.

Selama libur lebaran kemarin, ada beberapa film lokal yang tayang sebagai film lebaran di bioskop. Ada "Gara-Gara Warisan", "Kuntilanak 3", dan juga "KKN di Desa Penari". Masing-masing mempunyai cerita yang berbeda dan respon yang berbeda dari para penontonnya di bioskop.

Namun diantara ketiga film tersebut, ada satu film yang ternyata mampu mendapat banyak penonton. Ya! film tersebut adalah "KKN di Desa Penari". 

Film yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini memang sudah dinanti-nantikan oleh warganet. Pasalnya, banyak penonton yang penasaran mengenai bagaimana cerita yang awalnya hanya jadi utas di Twitter, lalu dijadikan sebagai film.

Film ini mulanya ingin ditayangkan pada tanggal 19 Maret 2020, namun dikarenakan adanya pandemi, penayangan film "KKN di Desa Penari" terus diundur hingga akhirnya tayang pada 30 April 2022.

Film "KKN di Desa Penari" bercerita tentang sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi, yakni Ayu (Aghniny Haque), Widya (Adinda Thomas), Nur (Tissa Biani), Wahyu (Fajar Nugraha) , Bima (Achmad Megantara), dan Anton (Calvin Jeremy) yang hendak melaksanakan KKN di salah satu desa terpencil.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka disambut oleh Pak Prabu, kepala desa setempat yang memberitahu mereka mengenai desa yang akan mereka tinggali, dan aturan apa saja yang mereka harus patuhi di desa tersebut.

Namun, baru saja sampai di desa tersebut, Widya mendengar suara gamelan yang cukup keras, namun teman-temannya tidak mendengarnya.

Awalnya, kegiatan KKN ini berjalan dengan lancar. Namun perlahan, satu persatu dari mereka mulai merasakan kejanggalan dan mereka mengalami kejadian-kejadian aneh di desa tersebut.

Nur akhirnya menemukan fakta bahwa salah satu dari temannya ada yang melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut.

Apakah mengundur waktu penayangannya selama 2 tahun adalah pilihan yang tepat?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline