Lihat ke Halaman Asli

Satria Adhika Nur Ilham

TERVERIFIKASI

Freelancer

"KKN di Desa Penari", Visual Menarik Namun Ceritanya Kurang Mampu Membuat Penonton Bergidik

Diperbarui: 1 Mei 2022   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN di Desa Penari | Sumber foto : MD Pictures

Kamu pasti tahu mengenai sebuah cerita di utas twitter yang sempat viral di tahun 2019 lalu. Ya! Cerita "KKN di Desa Penari" mendapat banyak sekali perhatian dan respon dari para warganet. Pasalnya, kisah yang diceritakan oleh @SimpleM81378523 diangkat dari kisah nyata tentang pengalaman KKN sekumpulan mahasiswa di sebuah desa terpencil yang dekat dengat desa yang menyeramkan, yakni desa penari.

Karena kisah tersebut viral dan tersebar dimana-mana. Salah satu rumah produksi, yakni MD Pictures, tertarik untuk menggarap kisah tersebut menjadi sebuah film.

MD Pictures memilih Awi Suryadi sebagai sutradara film ini. Mungkin salah satu alasannya adalah karena Awi Suryadi juga sukses menyutradarai beberapa film horror seperti Danur, Asih, dan beberapa film horror lain.

Film "KKN di Desa Penari" awalnya dijadwalkan tayang pada 19 Maret 2020. Namun karena adanya wabah covid yang melanda Indonesia, penayangannya diundur hingga akhirnya tayang pada 30 April 2022. 

Namun, apakah penantian selama 2 tahun ini akan terbayar tuntas ketika menonton filmnya? Apakah filmnya mampu semenyeramkan ceritanya di utas twitter?

Yuk simak, ini ulasannya!

Plot


Film "KKN di Desa Penari" bercerita tentang sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi, yakni Ayu (Aghniny Haque), Widya (Adinda Thomas), Nur (Tissa Biani), Wahyu (Fajar Nugraha) , Bima (Achmad Megantara), dan Anton (Calvin Jeremy) yang hendak melaksanakan KKN di salah satu desa terpencil. 

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka disambut oleh Pak Prabu, kepala desa setempat yang memberitahu mereka mengenai desa yang akan mereka tinggali, dan aturan apa saja yang mereka harus patuhi di desa tersebut.

Namun, baru saja sampai di desa tersebut, Widya mendengar suara gamelan yang cukup keras, namun teman-temannya tidak mendengarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline