Lihat ke Halaman Asli

Satria Adhika Nur Ilham

TERVERIFIKASI

Freelancer

"Fear Street Part One: 1994", Melawan Teror Kota Shadyside yang Seram dan Menegangkan

Diperbarui: 8 Juli 2021   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fear Street Part One : 1994| Sumber foto: Netflix

Menonton film bisa menjadi salah satu alternatif untuk menemani aktivitas istirahatmu selama masa PPKM ini. Setelah Work From Home, ada baiknya jika kamu meluangkan waktu untuk beristirahat. Salah satunya dengan menonton film.

Bagi kamu penggemar film horor, pasti sudah tidak asing lagi mendengar film Goosebumps. Ya, film yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama tersebut termasuk salah satu film yang amat diminati oleh banyak orang. Goosebumps ditulis oleh R.L Stine, salah satu penulis novel horor yang populer khususnya bagi generasi 90-an.

Sebelum menulis novel Goosebumps, R.L. Stine menulis sebuah novel yang juga mendulang kesuksesan besar, yakni Fear Street. Fear Street sukses menarik banyak pembaca dikarenakan genrenya yang menggabungkan genre horor dan supernatural.

Hal tersebut mungkin membuat Netflix tertarik untuk mengadaptasinya sebagai sebuah film. Ya! Novel Fear Street telah diadaptasi dan dijadikan sebuah film trilogi yang rilis selama tiga minggu berturut-turut. Fear Street Part One: 1994 menjadi film pertama dari tiga film yang memulai debutnya di Netflix pada 2 Juli 2021.


"Fear Street Part 1 : 1994" bercerita tentang kota Shadyside yang dipenuhi dengan teror pembunuhan misterius selama bertahun-tahun. Namun, kebanyakan orang yang menjadi pelaku dan korban memiliki hubungan yang dekat, seperti hubungan pertemanan dan hubungan asmara. Padahal sebelumnya pelaku dikenal sebagai orang yang normal. 

Masyarakat meyakini bahwa teror yang menghantui kota Shadyside disebabkan oleh penyihir bernama Sarah Fier. Sarah Fier merupakan seorang penyihir yang dihukum gantung berabad-abad sebelumnya dan menjadi urband legend di antara masyarakat.

Kota Shaddyside berdekatan dengan kota Sunnyside. Namun, kota Sunnyside justru lebih aman dibanding kota Shadyside. 

Suatu hari, setelah kejadian pembunuhan berantai di sebuah mal, Sunnyside mengadakan acara untuk mengungkapkan rasa belasungkawa dan mengundang siswa-siswi SMA Shadyside ke acara tersebut. 

Namun dalam acara tersebut terjadi perseteruan dan perkelahian antara siswa-siswi SMA Shadyside dan Sunnyside. Di perjalanan pulang pun, bus yang ditumpangi SMA Shadyside diserang oleh siswa SMA Sunnyside. 

Siswa SMA Shadyside berusaha melawan, namun kemudian malah menyebabkan mobil yang dikendarai siswa Sunnyside kecelakaan hingga masuk ke hutan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline