Lihat ke Halaman Asli

Satria Adhika Nur Ilham

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mengingat Kembali Masa Awal-Awal Menulis di Kompasiana

Diperbarui: 12 Maret 2021   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis, sumber : teahub.io

Diari, mengapa belakangan ini aku sulit sekali konsisten untuk menulis?

Sudah hampir seminggu aku tak menulis artikel di Kompasiana. Sebenarnya, niat sedari awal sudah ada, namun karena diri yang masih malas dan bingung mau menulis apa. Jadilah aku tak kunjung berusaha menulis di Kompasiana.

Kalau dihitung-hitung, sudah hampir 6 bulan aku bergabung di Kompasiana. Jumlah waktu yang cukup lama. Hal itu yang membuatku merenungi satu hal, "Apakah aku akan terus malas-malasan seperti ini? Sudah sejauh ini, masa aku menyerah begitu saja?"

Mungkin, salah satu cara untuk mengembalikan mood menulisku adalah dengan mengingat dan bercerita bagaimana awal mula aku menulis di Kompasiana. Diari, kompasianer, dan teman-teman lainnya, maukah kalian mendengar ceritaku?

asasa-png-604ad1d0d541df179857b532.png

halaman artikel saya, sumber : kompasiana.com

Awal mula aku menulis di Kompasiana bermula pada keinginan besarku untuk menulis. Aku sudah menulis di berbagai platform, khususnya menulis cerita pendek dan novel yang akhirnya tak kunjung selesai. Entah kenapa, aku masih merasa belum nyaman menulis hal itu dan rasanya terlalu sulit untuk menyelesaikan novel yang butuh puluhan ribu kata.

Aku memutuskan untuk mencoba menulis artikel, karena awalnya aku juga membaca kalau menulis artikel bisa mendapat uang tambahan. "Wah, lumayan buat nabung!" ucapku antusias dahulu. Jadi, kalau bisa disimpulkan dari awal, hal yang penting dipikirkan ketika ingin menulis adalah niat dan tujuan. Apa tujuanmu untuk menulis?

Dulu, tujuanku adalah untuk mendapat K-Rewards. Mohon, jangan ditertawakan. Aku masih pelajar dan uang adalah hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Namun, belakangan ini aku sadar, jika uang adalah tujuan utama, maka kamu akan berhenti menulis jika sudah punya banyak uang. Apa jangan-jangan, hal itu yang membuatku malas dan tidak mood menulis?

Mungkin saja. Oleh karena itu, salah satu cara untuk konsisten menulis adalah perhatikan apa niat dan tujuanmu untuk menulis

"Jika tujuanmu hanya duniawi, maka jika dunia sudah didapat, kau akan berhenti semangat untuk menulis. Namun, jika niat dan tujuanmu adalah bermanfaat untuk sesama, maka kamu akan terus berusaha menulis dengan konsisten dan menghadirkan konten yang bermanfaat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline