Lihat ke Halaman Asli

Alfian Arbi

Aquaqulture Engineer

Fiksi Millenial Itu Merayakan "May Day" dengan Wisata, Apa Bisa?

Diperbarui: 2 Mei 2018   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

"Mark Zuckerberg, Jack Ma, Susan Wojcicki, dan Brian Chesky adalah CEO-CEO sukses yang tak hanya belajar satu bidang ilmu Saja Guys!"

Ahh, bagi kita yang guthak-gathik Smartphone, terus meng-uploadnya ke Medsos, pasti kenal dong dengan tokoh-tokoh di atas? Betapa nikmatnya generasi Millenials kini ya, bisa ber-online ria, mulai dari berbelanja-ria hingga berdakwah agama mencari pahala surga, memakai jasa produk mereka.

Ketergantungan bergawai-ria tersebut lantas membuat tokoh di atas bergelimang harta alias kaya-raya. Di dalam konteks duniawi, siapa sih yang tidak mau jadi pengusaha, bos gitu.

Masa iya, Milineals seperti kita mau jadi buruh --eh maaf karyawan- terus? Kalau jawabannya soal takdir dari Tuhan, ya sudah selamat menikmati hari buruh-mu hari ini ya.

May-Day identik dengan ramai-ramai para 'buruh' di jalanan untuk meminta perhatian akan kesejahteraannya --masih soal upah- kepada para pengusaha lewat tangan Pemerintah. Ramai-ramai ini, terus saja menjadi menu tahunan, dan menjadi momok Pemerintah yang bisa dikaitkan dengan aspek-aspek politis dan ekonomis.

Kapan selesainya, entahlah? Dan kapan para buruh akan puas terhadap semua keinginan perutnya, jika dikondiiskan dengan kenyataan pasar ekonomi yang bebas nan ketat saat ini?

Biar tidak menggantung jawabannya, buat jawaban fiktif sajalah, mungkin berakhirnya sampai kita --para buruh- menjadi penguasaha yang sukses dong, seperti nama kakak-kakak yang saya sebutkan di atas.

Tapi, dulu ketika kita sekolah, apa iya pernah punya mimpi yang tinggi menyaingi tokoh di atas tadi? Jangan jangan cita-citanya hanya mau jadi Presiden saja.

Nah, dari titik ini saya ingin mengajak berdiskusi yang ringan-ringan saja-lah, tentang bagaimana semestinya para Milineals bisa membuat fiksinya sendiri, agar di setiap hari buruh --May Day- selalu saja happy-ending bersama orang yang kalian sayangi.Hemm..

Fiksi yang dibangun tentu atas dasar kemauan dan kerja keras serta selalu ber-musahabah diri untuk yakin dan bisa tampil mandiri. Nah itu mungkin kuncinya, pegang dulu kunci itu sebentar, Guys!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline