Lihat ke Halaman Asli

Satria Widiatiaga

TERVERIFIKASI

Guru Sekolah Alam

Mengenal Fenomena Social Loafing alias Malas Kerja Bareng pada Gen Z

Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI | Image by Freepik

Beda generasi, beda pula pandangan hidupnya, maka beda pula bagaimana mereka mencari mata pencaharian.

Jika pada generasi 80an atau 90an, mau kerja di mana saja tak masalah, yang penting bisa menghidupi dirinya dan keluarganya, namun seiring berjalannya roda zaman, generasi Z yang lahir di era  awal 2000an memiliki pandangan lain tentang konsep dalam mencari rejeki.

Gen Z lahir pada zaman di mana data dan informasi bisa didapatkan hanya dengan sekejap mata, segala sesuatunya bisa dipelajari sendiri, tanpa harus susah payah menjalani yang namanya "pengalaman".

Kehadiran Mbah Google dan Paman YouTube memang merubah segalanya dan para Gen Z adalah murid setianya. Hal yang demikian akhirnya membentuk karakter mereka yang agak "lone-wolf" atau pribadi yang senang melakukan pekerjaan yang cenderung individual.

Akibatnya banyak Gen-Z yang bahagia bekerja seperti freelance atau pekerja lepas, bagi mereka bisa tinggal di kontrakan sepetak dan internetan sepuasnya atau beli sayur lauk pauk di warteg, sudah membuat mereka bahagia.

Namun bagaimana jika para Gen-Z ini "terjebak" berkerja di suatu instansi atau perusahaan yang menuntut pola kerja sama tim dalam berkerja.

Hal ini ternyata banyak dikeluhkan beberapa perusahaan atau instansi pemerintahan, di mana para karyawan baru Gen Z memang agak sulit penyesuaian dalam kerjasama pada satu team kerja.

Bukannya mereka tidak bisa berkerja, tetapi lebih kepada dimana kadang bingung mau melakukan apa dalam pekerjaannya yang di mana dalam satu unit kerjanya diisi oleh banyak karyawan.

Hal yang seperti ini sering kita lihat pada instansi pemerintahan, di mana kadang pada satu unit kerja bisa diisi oleh banyak orang, akibatnya seorang karyawan diberi job desc yang tak terlalu banyak.

Kondisi seperti ini, biasanya agak membuat para Gen Z bingung hendak melakukan apa dalam pekerjaannya, imbasnya mereka pun menjadi terkesan malas-malasan dalam pekerjaan, utamanya ketika pekerjaan yang dikerjakan bersama, inilah yang disebut fenomena Social Loafing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline