Lihat ke Halaman Asli

Satria Widiatiaga

TERVERIFIKASI

Guru Sekolah Alam

Antara "Sekolah Mangkat Dewe", Zonasi dan Kemandirian Peserta Didik

Diperbarui: 22 Juli 2024   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak SD berangkat sekolah (sumber: Alta School)

"Saiki aku wis gedhe...
Sekolah mangkat dewe
Ora usah dieterake  
Bareng karo kancane
Yen mlaku turut pinggiran,
Ora pareng gojegan
Neng ndalan akeh kendaraan
Mengko mundhak tabrakan"

Translate:

Sekarang aku sudah besar, ke Sekolah berangkat sendiri

Tidak usah diantarkan, bersama teman-teman

Jalan di pinggiran jalan, tidak boleh bercanda

Di jalan banyak kendaraan, Nanti bisa tabrakan

Setiap pagi di Sekolah-sekolah Jawa Tengah, lagu "Mangkat Sekolah" yang saya tulis liriknya di atas sering diperdengarkan ketika para peserta didik telah tiba di sekolahnya.

Liriknya dan nadanya berkategori "dolanan", mudah dipahami, unik tapi berkarakter. Lagu tembang Jawa anak ini, adalah salah satu lagu anak favorit saya. Walau terkesan sederhana, tapi mengandung makna yang sangat mendalam dan harus menjadi perhatian bagi orangtua wali murid.

Saya mencoba Googling, siapa pencipta lagu ini, namun belum menemukannya. Namun yang jelas, dalam istilah tembang macapat Jawa, tembang lagu ini berkategori "Kinanti", yaitu karakter tembang yang berisi wejangan guru kepada muridnya, bagi para guru bahasa Jawa, mungkin paham betul ini.

Pesan yang disampaikan pada lagu tembang ini adalah mengajarkan kemandirian anak untuk bisa berangkat sendiri ke sekolah, namun tetap mempertahankan keselamatan dalam perjalanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline