Lihat ke Halaman Asli

Satria Widiatiaga

TERVERIFIKASI

Guru Sekolah Alam

Tidak Punya Hobi, Bukan Berarti Tak Bergairah

Diperbarui: 20 Juli 2024   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Merasa sendirian. (Sumber: KOMPAS/Prastawa)

Setiap kali Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tiba, selalu dan selalu pertanyaan klasik untuk para pelajar ketika maju ke depan kelas satu per satu adalah, "Hobinya apa ?"

Untuk level Sekolah Dasar, jawabannya kebanyakan didominasi main game hape, menggambar dan membaca. Untuk level SMP, mereka mulai menjawab bersepeda, main bola atau koleksi sesuatu. 

Ketika beranjak SMA, mereka mulai mencari hobi seperti ngulik motor, senang menulis atau kongkow. Saat berkuliah hobinya sudah agak berkarakter, seperti naik gunung, memancing, atau main musik.

Tapi entah kenapa ketika berumah tangga, tidak sedikit orang sulit menemukan hobi atau kegemaran yang cocok baginya atau memang benar-benar ingin dilakukannya saat senggang.

Jika kita melihat gambaran di atas, setiap fase kehidupan manusia, terkadang tidak ada hobi yang sepenuhnya langgeng, atau dilakoni semenjak dari kecil hingga dewasa.

Mungkin sewaktu kecil suka ikutan hobi koleksi kelomang yang dijual depan gerbang sekolah, ketika remaja berubah lagi jadi main sepatu roda, karena sedang booming. Intinya serasa tak ada kegemaran yang abadi.

Tetapi tak sedikit pula, ada orang yang menekuni hobi yang sama semenjak kecil. Orang-orang yang demikian jelas memiliki karakter yang kuat dan menjadikan hobinya itu sebagai trademark dirinya.

Saya sendiri pun bingung jika ditanya hobinya apa, apalagi jika mengisi kolom "hobi" dalam biodata, karena saya memiliki ketertarikan yang banyak, tetapi merasa belum ada waktu yang betul-betul serius melakoni semua ketertarikan tersebut.

Saya suka berkebun, tapi tidak secara pribadi belum menganggapnya hobi betulan. Saya suka menulis, saya merasakan itu hanya sebagai kebutuhan, karena kalau tidak menulis, serasa ada yang kurang. Saya suka main musik, tapi tidak rutin latihan, dan masih banyak ketertarikan lainnya, tetapi merasa belum ada yang dikatakan sebenar-benarnya hobi.

Artikel ini akan mengupas beberapa alasan kenapa banyak orang belum mau menjadikan ketertarikannya pada suatu hal untuk dijadikan hobi secara rutin di waktu senggang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline