Lihat ke Halaman Asli

Satria Widiatiaga

TERVERIFIKASI

Guru Sekolah Alam

Bapak-Bapak

Diperbarui: 30 Juni 2024   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bapak bapak di angkringan ( sumber: kolom sosiologi )

Kidung lembayung mengulik rindu merajam masa muda yang sudah terlewati...

Memasuki masa mengembara diantara turbuluensi goncangan perjalanan penuh liku rasa tangis dan simbah darah..

Mencari ruang diantara gegap gempita duniawi penuh kepalsuan serta validasi kemapanan..

Meramu beragam kepentingan serta kasih sayang dalam suatu wajah kebajikan walau batin lelah...

Memastikan jelaga dapur tetap menghitam pertanda seiisi rumah tiada lapar menghantui...

Hati sebenarnya masih seperti anak kecil, ingin berlari kesana kemari, tapi raga terasa tak patut dan tak elok..

Merasa masih perlu banyak belajar, tapi jiwa dipaksa menjadi panutan bagi para muda..

Kadang pengakuan atas karya sudah cukup mengguyuri lelah letih keseharian dalam menaklukkan hari..

Berada di level tak perlu semangat untuk berjalan, karena berkarya sudah menjadi bagian semangat itu sendiri..

Kadang cuma butuh kopi sama teman yang sama-sama gila sefrekuensi untuk tetap bisa hidup...

Ya itulah Bapak-Bapak... 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline