Asa itu sempat membuncah ketika di pertengahan babak kedua, dimana bek Muhammad Ferrari berhasil menceploskan gol dari kemelut di depan gawang lawan pada pertandingan semifinal Piala AFC U-23 2024 di Qatar antara Indonesia U-23 melawan Uzbekistan, sehingga Garuda Muda berhasil unggul 1-0.
Namun euforia tersebut hanya berlangsung sebentar saja, karena wasit Yinhao asal China menganulir gol tersebut setelah melihat rekaman ulang VAR, menganggap salah satu kaki Ramadhan Sananta masuk dalam zona offside, sehingga gol tersebut dianggap tidak sah.
Saya secara pribadi, bukan karena fans Garuda Muda, jika kita melihat secara teknis, posisi Ramadhan Sananta tidaklah sepenuhnya offside, karena masih sejajar penuh dengan bek Uzbekistan, dan pihak lawan pun dalam posisi sangat siap dalam menerima serangan, karena terlihat bek Uzbekistan menumpuk dalam kotak penalti. Berbeda dengan gol Korea Selatan U-23 yang dianulir pada perempatfinal lalu, dimana pemain Korsel U 23 berdiri tidak sejajar penuh dengan bek Indonesia U 23, walau hanya tipis saja. Tetapi itulah sepakbola, kita harus menghormati apapun keputusan wasit, jangan dihujat wasitnya, jadilah netizen yang bijak.
Walhasil, selepas kejadian yang menyesakkan bagi Garuda Muda tersebut, moral para pemain sempat menjadi down, dan kita pun dihajar habis-habisan lewat serangan bertubi-tubi dari Uzbekistan, diperparah di kartu merahnya bek andalan, Rizky Ridho, hingga akhirnya berakibat dua gol bersarang ke gawang Ernando Ari dan hingga peluit berakhirnya pertandingan, skor 2-0 untuk keunggulan Uzbekistan U-23, mengakhiri langkah Garuda Muda menuju final Piala Asia U-23 2024.
Walau demikian, kita harus angkat topi dengan pencapaian luar biasa dari Garuda Muda yang sudah melebihi target yang dicanangkan. Torehan kemenangan sensasional atas Australia, Yordania dan Korea Selatan sudah menjadi bukti bahwa di masa depan, timnas Indonesia bermasa depan cerah. Apalagi kesempatan untuk menuju Olimpiade Paris masih terbuka lebar.
Garuda Muda masih sangat berpeluang untuk lolos menuju Olimpiade Paris 2024, dengan skenario harus memenangkan pertandingan perebutan juara ketiga kontra Iraq, yang pada pertandingan semifinal lainnya harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 2- 0. Apabila bisa memenangkan pertandingan tersebut, maka tiket langsung lolos ke Paris bisa didapatkan.
Namun, apabila seandainya ternyata timnas Indonesia U-23 kalah dalam pertandingan perebutan juara ketiga melawan Iraq, kesempatan menuju Olimpiade Paris pun masih ada, yaitu harus melakoni pertandingan play off melawan Guinea, sebagai perwakilan dari benua Afrika - CAF pada tanggal ..., yang juga akan memberikan satu slot salah satu peserta Olimpiade Paris cabang sepakbola.
Lalu apa saja harus dipersiapkan oleh Garuda Muda untuk memaksimalkan kesempatan yang ada untuk menuju Olimpiade Paris. Berikut kiranya 4 hal yang harus menjadi perhatian bagi Timnas U -- 23 untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Lupakan Kekalahan Atas Uzbekistan
Walau menyesakkan, kekalahan dari Uzbekistan harus cepat-cepat dilupakan, dan harus fokus pada pertandingan selanjutnya, yaitu pertandingan perebutan juara ketiga melawan Iraq. Mental Garuda Muda harus bangkit lagi dan segera move on untuk konsentrasi penuh pada laga terakhir melawan tim Singa Mesopotamia.
Bagaimanapun kiprah Garuda Muda yang berhasil menembus semifinal piala Asia AFC U -23 merupakan pencapaian yang sensasional dan merupakan tonggak titik balik sepakbola modern Indonesia. Momen luar biasa ini diharapkan menjadi modal bagi timnas untuk semua level umur dan senior, bahwa Indonesia mempunyai kekuatan dan kemampuan kompetitif mampu bersaing dengan para raksasa Asia.