Lihat ke Halaman Asli

Satria Widiatiaga

TERVERIFIKASI

Guru Sekolah Alam

Membangun Mosi Dalam Ajang Debat

Diperbarui: 23 Januari 2024   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debat Pak Mahfud MD Versus Mas Gibran (sumber : Tribun Kaltim)

“Bagaimana cara mengatasi Green Inflation ?”

Itulah yang terucap cepat dari bibir cawapres milenial yaitu Gibran Rakabuming Raka, ketika diluncurkan menuju lawan debatnya pak Mahfud MD. Sontak suasana forum menjadi ricuh, sang moderator pun memperingatkan kepada cawapres Gibran untuk mendefinisikan terminologi asing dari mosi atau topik yang ingin didebatkan, sesuai aturan yang ada.

Ketika sudah diperingatkan, lagi-lagi mas Wali tak mengindahkan teguran moderator, beliau hanya mentranslate saja dari Green Inflation menjadi Inflasi Hijau, tetapi tidak mendefinisikan apa itu Green Inflation, saya sendiri yang suka membaca pun tidak tahu istilah ini, paling mentok yang tahu tentang tema ekonomi-lingkungan adalah eco-green atau Protokol Kyoto.

Beberapa minggu lalu, saya ada menulis tentang artikel tentang cara memenangkan debat capres, dimana saya memaparkan tentang kaidah-kaidah bagaimana forum debat itu seharusnya diselenggarakan, salah satunya adalah bagaimana membangun ‘mosi’ atau membuat topik perdebatan yang akan diangkat oleh pembuka debat.

Dalam artikel ini saya akan berfokus pada bagaimana cara membangun mosi atau merancang topik yang akan diperdebatkan. Dari kasus Gibran versus Mahfud di atas, sudah jelas Mas Gibran hanya mengajukan pertanyaan menggantung, tetapi tidak membuat sebuah mosi yang jelas, sehingga orang yang mau membahasnya pun pasti bingung.

Pertama-tama, kita definisikan dulu Mosi dalam debat itu apa sih. Mosi adalah suatu sudut pandang, perspektif atau opini tertentu yang memerlukan instrumen pembelaan dan penentangan.  Dari mosi itulah para peserta debat dapat menggunakan argumen, bukti data, dan logika persuasif untuk menyampaikan atau menyanggah mosi yang sudah dibangun.

Sederhananya, Mosi jika dikaitkan dalam debat capres-cawapres adalah topik yang akan dibahas antar peserta debat. Pada debat capres-cawapres, mosi cukup baik terbangun ketika topik yang akan dibahas itu berasal dari para panelis yang dimasukkan secara acak pada amplop. Namun, ketika debat capres-cawapres memasuki sesi tanya jawab antar peserta debat tanpa menggunakan topik dari amplop panelis, maka yang sering terjadi adalah Mosi yang mereka bangun sering menggantung, menjebak dan kadang cenderung tendensius lari dari tema bahkan menjadi gimmick tak bermutu.

Artinya bagi yang paham konteks kaidah debat yang sebenarnya, menit-menit akhir debat capres-cawapres yang sudah terlaksana kemarin, seolah-olah hanyalah pepesan kosong emosional semata, karena debat sudah tidak dibangun dengan mosi yang jelas untuk dibahas.

Lalu bagaimanakah syarat mosi dalam debat agar acara debat menjadi menarik untuk disimak sebagai pembelajaran bagi para penontonnya. Di dalam buku berjudul Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK yang diterbitkan Kemendikbud, menyampaikan Mosi harus memenuhi beberapa syarat agar memiliki kekuatan dan validitas dalam perdebatan, berikut poin-poinnya yang saya rangkum.

Mudah Dipahami

Mosi harus disusun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat, lalu mosi harus juga menyampaikan maksud dan tujuannya secara tegas dan jelas.

Pada kasus Mosi yang dibangun Mas Gibran di atas, sudah jelas tidak memenuhi syarat ini, padahal moderator sudah memperingatkannya. Seharusnya Mas Gibran menjelaskan dengan sejelas-jelasnya apa itu Green Inflation, dari mana beliau mendapatkan istilah itu dan apa urgensinya masalah dari itu, bukannya cuma melontarkan pertanyaan kelas cerdas cermat seperti itu. Karena saya yakin 98 persen pemirsa yang menonton, tidak paham apa itu Green Inflation. Kasus yang mirip pada pertanyaan SGIE yang dilontarkan Mas Gibran ke Cak Imin, sebuah Mosi yang tidak jelas dan tak dipahami kebanyakan orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline