[caption caption="Lokasi RSUP NTB yang diduga berhantu (Satria/Berita Justibelen) "][/caption]Ratusan warga Kota Mataram memadati bekas Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB (17/03). Pasalnya beredar isu bahwa bekas RSUP NTB tersebut telah terjadi peristiwa horror, di mana seorang suami mengantarkan istrinya untuk melahirkan di rumah sakit tersebut, proses melahirkan dibantu oleh dokter dan perawat yang konon kabarnya adalah mahluk halus.
Kabar tersebut sontak menggegerkan Masyarakat Mataram. Ratusan masyarakat berbondong-bondong untuk berkunjung ke sekitar lokasi rumah sakit tersebut. Ditambah lagi dengan remaja-remaja yang beberapa hari terakhir sering mengadakan uji nyali di rumah sakit tersebut, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung.
Malam Jumat ini, ratusan masyarakat terfokus perhatiannya pada rumah sakit tersebut, namun bukan untuk memastikan kabar keangkeran rumah sakit tersebut, melainkan menyaksikan Aparat Kepolisian yang sedang menggerebek remaja-remaja labil yang sedang melakukan ritual uji nyali di lokasi.
Polisi berhasil mengamankan dua unit kendaraan bermotor yang diduga milik remaja-remaja yang melakukan ritual uji nyali, namun remaja-remaja labil tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.
[caption caption="Masyarakat Memadati Bekas RSUP NTB Pasca Beredar Kabar Horor (dok.pribadi)"]
[/caption]
Kabar Bekas RSUP NTB Berhantu adalah Hoax
Munandar, salah seorang anggota Kodim 1606 Lombok Barat, mengatakan bahwa kabar rumah sakit berhantu tersebut tidak benar, menurutnya berita tersebut adalah palsu alias hoax, dikarenakan lokasi RSUP NTB di depan Kodim 1606 Lobar, namun anggota Kodim tidak pernah mendengar atau pun menyaksikan peristiwa tersebut.
“Berita tersebut cuma isu, yang menyebarkannya gak jelas, penyebaran berita tersebut dari mulut ke mulut sehingga membuat heboh masyarakat. Soalnya kami yang piket tersebut gak pernah dengar kabar tersebut, kita di depan bingung melihat masyarakat bergerombolan mendekati lokasi” ujarnya.
Munandar juga menghimbau agar masyarakat tidak secepatnya percaya dengan berita-berita yang belum teruji kebenarannya, apalagi cuma dari mulut ke mulut.
“Himbauan untuk masyarakat agar jangan terlalu percaya terhadap berita-berita yang belum jelas kebenarannya” ujarnya.
[caption caption="Kerumunan Warga di depan bekas RSUP NTB (dok.pribadi)"]
[/caption]