Lihat ke Halaman Asli

Sondang Hutagalung

Diperbarui: 5 Maret 2016   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="metro.news.viva.co.id/"][/caption]Bagaikan sebuah ukiran nama di atas debu
Yang kian terhapus silir semilir angin senja
Begitu murah nyawa untuk sebuah cerita singkat
Tak mampu direkat lama dalam ingatan
Terhapus waktu, tergilas hari

Amarah suci kau hempaskan
Korbankan dirimu dalam balutan api
Untuk pengingat mereka yang lupa
Di bawah sini berjuta kepala mendongak
Berjuta tubuh merangkak
Mencari pesona keadilan Dewi Themis

Kini tinta sejarah telah macet
Untuk menulis namamu dalam lembaran sejarah
Biarlah api suci itu terus menyala
Karena kami berhutang maaf
Atas dosa melepasmu dari ingatan kami

Tentu sejarah adalah hakim yang adil
Atas nilai dari perbuatan yang kita lakukan
Biarlah sejarah membalut lukamu
Hingga kami mengerti pedih perih perjuanganmu
Wahai saudaraku, Sondang Hutagalung

(26/2/16)

Foto: VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline