Blue Film, Dampaknya Bahaya Sampai 7 Turunan Apabila Ditonton Terus.
Beberapa orang bahkan kebanyakan pecandu dari blue film, kebanyakan berpikir sesaat tanpa berpikir panjang akan bahaya dan dampaknya, apabila terus ditonton, bagaimana tidak nuansa dan adegan yang ditayangkan kebanyakan menayangkan adegan fulgar yang dapat menimbulkan pecandunya susah untuk berhenti menonton.
Berawal dari penasaran lama - lama ketagihan nonton terus, itu dalam beberapa kasus, dampak daripada menonton blue film secara tidak langsung bahaya bagi otak pecandunya, mulai dari pemikiran waras tersumbat, kontrol emosi yang kurang, bahkan menghabiskan data paket hanya untuk cuma - cuma begitu saja.
Selain itu menonton blue film juga sangat berbahaya dampaknya terhadap gen yang diturunkan untuk buah hati suatu saat nanti, dimana hal yang sama bisa saja terulang kepada turunan pecandunya, itu akibat dari faktor genetik yang diturunkan dan jelas merugikan dan tidak baik tentunya.
Alih - alih menonton hal seperti itu yang membuat badan pecandunya kerap lemas nampak kurang gairah, lebih baik isi waktu luang dengan hal - hal positif dengan berolahraga teratur, makan, makanan bergizi, belajar, atau usaha sampingan serta masih banyak lagi aktivitas diluar sana yang bisa lebih bermanfaat untuk dilakukan.
Peribahasa mengatakan buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya, maksudnya adalah beberapa pecandu harusnya berpikir untuk memperbaiki keturunannya kelak, lebih baik memulai dengan menghabiskan waktu dengan kegiatan positif ketimbang konsumsi tontonan blue film.
Bukan berarti ingin menghancurkan industri blue film, yang jelas - jelas banyak peminatnya, penulis hanya ingin menyampaikan betapa waktu para pecandu sekalian berharga apabila digunakan secara optimal untuk kegiatan yang lebih positif dan bermakna serta bermanfaat bagi banyak orang.
Kalau bukan sekarang kapan lagi kalau tidak kita siapa lagi, sedikit sekali artikel yang mengulas hal ini, mudah - mudahan ketika ada yang mencari judul diatas bisa menemukan artikel ini, dan setidaknya berpikir dua kali terlebih dahulu, karena apa tidak ada yang peduli terhadap diri kita selain diri kita sendiri.
Itu diatas semoga bermanfaat, terimakasih sudah menyimak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H