Lihat ke Halaman Asli

Penggunaan Emoji, antara Mewakili Perasaan atau Kebohongan

Diperbarui: 23 Juli 2023   03:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar milik pribadi

Siapa tidak tahu emoji, emoji merupakan bagian yang ada dalam kwyboard gadget anda untul menulis, tapi apakah penggunaan emoji kerap mewakili isi hati atau tidak yah ketika digunakan, mari simak lebih lanjut.

Pertama kali diciptakan oleh seorang bernama Shigetaka Kurita asal jepang di tahun 1999, awalnya Kurita mwmiliki gagasan ingin merancang antar muka menarik untuk sekedar menyampaikan informasi, dimana dengan cara sederhana dan ringkas dalam praktiknya, misalkan simbol untuk menunjukkan suasana perkiraan cuaca, dengan gambar awan mendung, daripada ditulis, emoji lebih efisien digunakan.

Nah apakah penggunaan emoji kerap seratus persen mengungkapkan isi hati manusia kepada yang terkirim, justru fenomena ini sangat dinamis dalam beberapa kasus emoji digunakan tidak berdasarkan pada suasana hati atau tidak mewakili maksud, seperti suasana sedang murung tapi mengirim pesan kepada terkirim memberi emoji tersenyum, sebagai cara pengirim menghargai suasana hati yang menerima pesan.

Tapi sampai sejauh ini banyak juga yang menggunakan emoji sesuai dengan isi hati maksud dan tujuannya, jadi penggunaan emoji sendiri sebetulnya sangat dinamis tergantung kepada situasi dan kondisi, kadang tepat sesuai tujuan diciptakanya untuk mewakili perasaan pada yang terkirim pesan, kadang justru bertolak belakang.

Nah pembaca sekalian yang mana nih, terimakasih sudah menyimak, semoga bermanfaat, salam sejahtera untuk kita semuanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline